Walikota Banjarmasin Ibnu Sina menjanjikan pada tahun ini akan dibangun jalan titian kayu kampung Pulau Bromo Kelurahan Mantuil Kecamatan Banjarmasin Selatan, Sabtu (15/4/2023).
BANJARMASIN, koranbanjar.net – Pernyataan ini disampaikan Ibnu Sina dalam wawancara singkatnya kepada media ini usai melaksanakan kegiatan Safari Ramadan di Masjid Nurul Ibadah di Mantuil Kota Banjarmasin.
“Jalan titian kayu di pulau bromo lagi proses rencana pengerjaan. Tahun ini dianggarkan empat miliar untuk menyelesaikan, selesai semua lah pokoknya itu,” ujar Politisi yang menjabat sebagai Ketua DPD Partai Demokrat Kalimantan Selatan ini.
Pada tahun 2017 lanjut Ibnu, jalan titian kayu Pulau Bromo sudah dilakukan rehab sepanjang 400 meter dan di tahun 2019 ada beberapa perbaikan.
“Kemudian berikutnya sepanjang satu kilometer secara keseluruhan akan selesai, mudah-mudahan bisa rampung di tahun ini,” harapnya.
Selain titian kayu Pulau Bromo, yang menjadi sasaran pemerintah kota melalui PUPR Kota Banjarmasin untuk wilayah Kelurahan Mantuil adalah perbaikan dan peningkatan jalan masuk menuju Masjid Nurul Ibadah.
“Jalan ini sebelumnya sudah pernah kita tinjau. Insya Allah juga akan dikerjakan pada tahun ini dengan anggaran empat miliar tadi,” ungkapnya.
Dirinya sempat menyinggung peristiwa kecelakaan kecil menimpa penjual es krim gerobak yang jatuh ke sungai akibat papan lantai jalan titian kayu itu patah karena sudah lapuk. Hingga akhirnya kejadian itu menjadi viral di media sosial.
Akibatnya, jalan titian kayu Kampung Pulau Bromo yang diperkirakan sudah berusia lebih 20 tahun tersebut disorot kembali oleh masyarakat kritis.
Salah satunya adalah anggota Jaringan Pendampingan Kebijakan Pembangunan (JPKP) Kalsel dan tokoh organisasi masyarakat, Allimun.
Dia meminta pemerintah melalui Dinas PUPR Kota Banjarmasin dan legislatif kota agar segera turun meninjau kondisi jalan titian itu.
Selain itu ia meminta pihak atau dinas terkait untuk segera menganggarkan biaya rehab jalan titian kayu Pulau Bromo.
“Segera tinjau, anggarkan kemudian laksanakan pembangunannya. Itu kan uang rakyat juga, jadi harus diperhatikan keluhan rakyat apalagi masyarakat Pulau Bromo adalah penduduk asli,” tuturnya kala itu. (yon)