Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar

Wahana Bermain di Jantung Kota Martapura yang Kelihatan Lucu

Avatar
584
×

Wahana Bermain di Jantung Kota Martapura yang Kelihatan Lucu

Sebarkan artikel ini

Jantung kota identik sebagai cermin keberhasilan sebuah tata kelola pembangunan di wilayah provinsi maupun kabupaten/kota. Kota Martapura merupakan ibukota Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. Sebuah kota di kabupaten yang terkenal dengan julukan “Serambi Makkah,” mengedepankan “Kebersihan adalah sebagian daripada iman,” meliputi kebersihan dan penataan kota yang apik. Lantas, bagaimana kalau pusat kota dihiasi wahana bermain musiman yang tidak tertata dengan baik?

MARTAPURA, koranbanjar.net – Tepat di depan Kantor Bupati Banjar di Jl A Yani Km 40, Kota Martapura, Kalimantan Selatan, terdapat sebuah ruang publik yang terkenal dengan sebutan Taman Cahaya Bumi Selamat. Kawasan itu tidak berbanding lurus dengan namanya sebagai taman bercahaya, sebaliknya justru belum terkelola dengan baik dan apik.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Pemerintah daerah hanya menghiasi pilar-pilar berbentuk menara tinggi meyerupai tiang masjid dengan lampu-lampu hias, sedangkan pada titik-titik tertentu masih gelap gulita, bahkan satu bangunan sebuah air mancur yang menelan APBD di pojok sebelah kiri kawasan itu tak ubahnya seperti bangunan mati, karena tidak berfungsi.

Taman Cahaya Bumi Selamat

Kendaraan mini yang disewakan pada Taman CBS Martapura. (foto: koranbanjar.net)
Kendaraan mini yang disewakan pada Taman CBS Martapura. (foto: koranbanjar.net)

Sementara pada pojok lain, kawasan Taman Cahaya Bumi Selamat (CBS) dipakai oleh pengusaha wahana bermain musiman yang tidak terkonsep, malah terkesan seadanya. Pengusaha wahana bermain ini menggunakan kawasan itu bak milik sendiri, mendirikan bangunan wahana mandi bola berbahankan bambu dengan dinding terpal warna-warni. Lantai Taman CBS berbahan keramik memudahkan dia untuk menempatkan puluhan kendaraan mini untuk anak-anak yang ingin berkendara dan berseliweran di area itu, dan tentunya harus bayar.

Berbagai fasilitas bermain anak lainnya juga tersedia di kawasan itu, mulai kolam ikan kecil, kanvas untuk menggambar hingga sepeda mini, yang semuanya tersedia dengan biaya sewa. Ironisnya, wahana bermain anak ini berada tepat di depan Kantor Bupati Banjar, sebuah lokasi yang terletak di jantung Kota Martapura. Keberadaan wahana bermain ini bukan terlihat memperindah kota, malah sebaliknya terlihat lucu.

Pengusaha wahana bermain anak di kawasan Taman CBS mengaku bernama Rudi, yang ditemui koranbanjar.net, Minggu (25/4/2021), terkesan enggan ditanya seputar usahanya itu. Bahkan sesekali dia mengalihkan pembicaraan kepada masalah lain.

Bisnis Wahana Bermain

Area Wahana Bermain di Taman CBS Martapura. (foto: koranbanjar.net)
Area Wahana Bermain di Taman CBS Martapura. (foto: koranbanjar.net)

Menurutnya, dia sudah sangat lama buka usaha wahana bermain anak di Taman CBS tersebut, bahkan pengakuannya sudah sejak 7 tahun lalu. Pria yang mengaku pernah tinggal di Jl Melati, Desa Tunggul Irang (Digul), Kecamatan Martapura dan sekarang tinggal di Desa Bincau Indah, Martapura ini, memberi isyarat telah mendapatkan “izin” berusaha di sana.

“Pak Saidi sebelum terpilih menjadi Bupati pernah ke sini, bahkan memancing (menggunakan wahana bermain kolam ikan) di sini, dan berpesan, yang penting jaga kebersihan di sini, kalau ada yang menggunakan taman untuk bermesum, tolong ditegur,” kutipnya.

Rudi memaparkan, usaha ini dia kelola sendiri, kadang dibantu anaknya yang masih berusia 9 tahun bernama Marmara. Salah satu permainan yakni, menggunakan sepeda motor mini disewa dengan tarif yang tidak menentu, tergantung pemakaian.

Untuk bisa memikiki aset wahana bermain itu dia harus investasi dengan dana yang tidak sedikit. Satu contoh, kendaraan mini itu dia beli seharga Rp3.600.000 per buah.  “Sepuluh biji kemarin dibeli Rp36 juta, tapi ngutang. Belinya di Jawa,” ucap dia.

Kemudian saat ditanya tentang penghasilan yang diperoleh dari bisnis wahana bermain tersebut, Rudi enggan memberitahu. “Kalau itu, No Comment, pian bisa bertanya, tapi saya juga punya hak untuk tidak menjawab,” tandasnya.(sir)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh