Sebuah video viral beredar di media sosial membeberkan kelakuan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Provinsi Kalimantan Selatan, Muhammadun yang diduga merokok seenaknya dan menggunakan sandal jepit di dalam ruangan ber AC di salah satu hotel berbintang di Banjarmasin dalam acara Rapat Koordinasi (Rakor) seluruh guru mata pelajaran, bimbingan konseling, dan guru Wakil Kepala Sekolah tingkat SMK/SMA se-Kalimantan Selatan.
BANJARMASIN, koranbanjar.net – Pembuat video tersebut adalah salah satu peserta Rakor diketahui seorang ASN pengajar salah satu SMK di Banjarmasin bernama Amalia Rossi.
Dalam isi video yang beredar dan viral di Kalimantan Selatan, khususnya di Banjarmasin, Selasa (3/9/2024), perempuan ini meminta kepada Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor agar memberikan teguran kepada Kadisdikbud Provinsi Kalsel.
Wanita itu meminta Gubernur Kalsel menindaklanjuti dugaan perbuatan tak beradab Kadisdikbud Provinsi Kalsel yang tidak mencerminkan seorang publik figur.
Sebelumnya diceritakan, pada saat rakor hendak dimulai panita pelaksana telah memberikan arahan kepada para peserta.
“Kalau ada nanti Kepala Dinas masuk tolong jangan ada yang main HP, kami menghargai semua itu,” kata perempuan dalam dalam video ini menyampaikan ucapan Panitia Pelaksana Rakor.
Lanjutnya, namun ketika Kadisdikbud Provinsi Kalsel datang dan masuk dalam ruangan hanya menggunakan sandal jepit sembari merokok.
“Beliau datang dengan rokok pak (Gubernur, red) dan sandal, sandalnya warna kuning saya masih ingat tadi,” ungkap wanita berkerudung abu-abu sembari menirukan gaya orang merokok dengan dua jari diapit.
Lebih lanjut, wanita ini mengaku tidak tahan dengan asap rokok. Baginya seorang Kepala Dinas itu merupakan cerminan, publik figur maka harus bisa saling menghargai.
“Beliau minta dihargai tidak main HP, tetapi tidak menghargai kami, eh tidak usah kami, saya aja nanti yang lain kena juga. Saya tidak ingin yang lain ikut-ikutan karena ini memang karakter saya pak. Kalau itu salah akan saya tegur,” bebernya.
Masih mengabarkan ucapan wanita di dalam video viral ini, katanya, Kadisdikbud yang diutus Gubernur Kalsel telah merokok di hadapan para peserta rakor yakni ASN di ruangan ber AC salah satu hotel berbintang di Banjarmasin.
Dirinya mengaku sangat menghargai Kadisdikbud Provinsi Kalsel, tetapi malah Kadisdikbud sendiri tidak menghargai dirinya.
“Ketika saya tegur, bapak mohon maaf saya tidak tahan mencium asap rokok,” tegurnya kepada Kadisdikbud Provinsi Kalsel.
Namun jawaban Kadisdikbud Kalsel di luar dugaan, justru kata wanita ini dirinya lah yang di suruh keluar dari ruangan.
“Oh, kalau kamu tidak tahan silahkan kamu yang keluar,” ujarnya menirukan ucapan Kadisdikbud Kalsel.
Perempuan ini terus meminta kepada Gubernur Kalsel agar memberikan teguran, sanksi dan sejenisnya kepada Kadisdikbud Provinsi Kalsel atas perbuatan dan perkataannya yang tidak mencerminkan seorang publik figur.
“Pernyataan kepala dinas itu sangat tidak bagus pak, sangat tidak bagus,” ucapnya.
Mengingat ungkap wanita ini, Kadisdikbud Provinsi Kalsel menyandang gelar S2. Maka menurutnya semakin tinggi ilmu seseorang, semakin tinggi SDM seseorang itu maka semakin tinggi pula adabnya.
Menyadari risiko yang bakal ia hadapi, wanita ini mengaku sedikit pun tidak takut dipecat. Karena menurutnya jabatan dan kedudukan tak bernilai atau bisa hilang karena buruk adab.
“Oleh karena itu adab dan ilmu itu harus seimbang,” ucapnya.
Lalu untuk apa, kata Amalia Rossi, Kadisdikbud Provinsi Kalsel bertanya, oh yang keluar tadi dari SMK mana.
“Untuk apa? Mau memarahi panitia, mau memarahi sekolah saya? Mau memecat saya? Pak sedikitpun saya tidak takut Pak,” tegasnya.
Dikatakannya sangat tidak pantas seorang Kepala Dinas masuk dalam ruangan memakai sandal jepit.
“Sangat tidak pantas seorang kepala dinas masuk ke dalam ruangan pakai sandal. Coba saya yang pakai sandal dan merokok pasti diusir,” tuturnya.
“Coba tadi bapak (Gubernur, red) melihat beliau masuk pakai sandal jepit sembari merokok, wow sangat luar biasa,” bebernya lagi.
Dirinya memohon kepada Gubernur Kalsel Sahbirin Noor agar menindaklanjuti perbuatan Kadisdikbud tersebut.
“Saya tidak takut dipecat pak, karena saya merasa tidak salah,” tandas wanita ini.
Video viral Amalia Rossi membeberkan kelakuan Kadisdikbud Provinsi Kalsel mendapat respon serius dari anggota DPRD Kalsel, Firman Yusi mengaku prihatin dengan apa yang terjadi dan sekarang viral di media sosial.
“Kita sepakat bahwa sudah seharusnya dalam kegiatan formal, seluruh komponen yang terlibat untuk dapat menaati aturan-aturan yang berlaku, tanpa kecuali,” ujarnya.
Menyimak isi video itu, ujar Firman Yusi, kegiatannya bertempat di sebuah hotel besar.
“Setahu kami, biasanya hotel-hotel berbintang menerapkan kawasan tanpa asap rokok untuk sebagian kamar dan semua ruang pertemuannya. Kita tidak mendapat informasi utuh, apakah kegiatan ini diselenggarakan di hotel yang menerapkan itu,” terangnya.
Dikatakan wakil rakyat yang kembali terpilih menjadi anggota dewan ini, Kalsel sudah punya Pergub Nomor 18/2014 tentang kawasan tanpa rokok. Pergub ini mengatur tentang kawasan perkantoran pemerintahan bebas rokok
“Secara substansi pergub ini berusaha menata perilaku ASN terkait penggunaan rokok. Agar dalam kegiatan dan di tempat kerja, apalagi ruang ber AC, tidak ada aktivitas merokok untuk melindungi kemungkinan orang lain terpapar dampak buruk rokok,” urainya.
Terkait guru yang ada dalam video viral tersebut, Firman Yusi berharap tidak diberikan sanksi. Apalagi setiap orang tentu akan mendapat pengaruh berbeda dari asap rokok.
“Itu harus kita tetap hormati sebagai hak yang bersangkutan,” tekannya.
Diakhir kata ia berharap ada mekanisme pengaduan yang adil dan melindungi jika hal-hal macam ini terjadi kembali.
Hingga berita ini diturunkan, Jurnalis Koranbanjar.net masih berupaya menghubungi Kadisdikbud Provinsi Kalsel Muhammadun, namun yang bersangkutan sedang tidak berada di tempat dan tidak bisa dihubungi melalui sambungan telepon. (yon/bay)