Viral, seorang warganet menuangkan sebuah tulisan menyorot tentang cara peserta BPJS menandai antrean untuk mendapat pelayanan BPJS di RSUD Ulin Banjarmasin dengan berbagai perlengkapan mulai buku, tas sampai botol air mineral. Tulisan itu diunggah oleh pemilik akun media sosial Facebook, Zulfaisal Putera, Selasa (2/11/2021).
BANJARMASIN, koranbanjar.net – Tulisan yang dibagikan 121 kali itu pengguna akun, Zulfaisal Putera mengungkapkan situasi antrean karcis pendaftaran BPJS di rumah sakit pemerintah terbesar di Kalimantan di Jalan Ahmad Yani KM 2 Banjarmasin ini saat subuh antara pukul 06.00 Wita dan 07.00 Wita.
Dalam tulisannya, untuk mendapatkan karcis, calon pasien harus meletakkan jejak antre di lantai. Ada yang berupa amplop pelastik, surat rontgen, map, sendal, tas, botol air mineral sampai kunci motor.
Kemudian, jejak antrean itu harus diawasi agar tak ada yang menyelip. Sementara loket karcis katanya baru buka pukul 07.00 Wita, sedangkan calon pasien sendiri mulai antre saat subuh.
Masih dalam tulisan, “sebagai salah satu calon pasien, saya beranggapan cara antre semacam ini tidak menunjukkan kemodernan sebuah pelayanan rumah sakit utama dan menjadi rujukan banyak rumah sakit,” tulisnya.
Bahkan terkesan set back ke zaman orde lama saat rakyat antre beras. Untuk berobat, orang sakit harus rela lesehan antre di lantai rumah sakit untuk mendapatkan nomor antrean pendaftaran.
“Saya mencoba memaklumi, mungkin manajemen rumah sakit kehabisan cara untuk mengantre manusia yang sakit yang akan berobat melalui BPJS,” tambah dia.
Namun, rumah sakit lain yang sama – sama plat merah di provinsi lain kok bisa saja pengambilan nomor karcis pendaftaran via online dengan menggunakan handphone atau cara manusiawi lainnya.
Saya yakin petinggi RSU Ulin cerdas dan canggih memikirkan mengubah cara antre ini.
Antre mendapatkan karcis nomor sejak subuh, belum lagi antre menunggu panggilan pendaftaran di loket BPJS mulai pukul 08.00 Wita dan antre menunggu panggilan dokter di poli, juga lumayan makan waktu.
“Ah, indahnya sebuah pelayanan,” singgungnya
Mohon perkenan netizen untuk membagikan postingan ini agar viral dan mendapat respon perubahan yang lebih baik dari RSUD Ulin.
Demikian isi tulisan pemilik akun Zulfaisal Putera yang hingga kini dikomentari 344 netizen, di mana dari pengamatan media ini, 80% berkomentar miring terhadap pelayanan RSUD Ulin terkait pemandangan antrean karcis pendaftaran BPJS yang sangat menyedihkan tersebut.
Ketika dihubungi media ini melalui telepon beberapa jam telah lewat, Zulfaisal yang bekerja sebagai Kepala Bidang Pemuda di Pemerintah Kota Banjarmasin ini, sangat menyayangkan pemandangan itu.
Dirinya mengetahui keadaan itu saat ikut mengantre karena hendak berobat, dan sekitar pukul 05.30 Wita sudah berada di tempat antrean.
“Aku lihat antrean mengular dengan berbagai benda menandai jejak antrean, aku ikut meletakkan amplop dan kunci mobil, dan tiap menit bertambah antrean ini,” ucap Zulfaisal yang mengaku mantan jurnalis.
“Aku kan mantan seorang jurnalis juga, jadi keadaan ini harus dikritisi juga, makanya aku tulislah keadaan di loket karcis pendaftaran BPJS,” ucapnya.
Mirisnya sambung Zulfaisal, keadaan antrean yang terjadi di loket karcis pendaftaran BPJS di RSUD Ulin ini sudah berlangsung bertahun – tahun.
“Menurut komentar para netizen, keadaan seperti ini sudah bertahun – tahun,” tandasnya.(yon/sir)