Update dampak virus corona (Covid-19), 14 hotel di Kalimantan Selatan (Kalsel) terpaksa harus menutup sementara. Kemudian, 1.353 karyawan hotel juga terpaksa harus dirumahkan.
KALSEL, koranbanjar.net- Pengurus Badan Pimpinan Daerah Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (BPD PHRI) Kalsel, Nurul Fahmi menyebutkan, sejak virus corona (Covid-19), 14 hotel di Kalimantan Selatan tutup sementara. Bahkan diperkirakan memasuki Mei 2020 mendatang, mungkin jumlah hotel yang akan tutup sementara akan bertambah.
“Karena pendapatan hotel turun drastis, kemudian supaya bisnis hotel tetap bisa beroperasi, manajemen hotel banyak yang mengurangi jumlah karyawan. Pengurangan dilakukan dengan sistem Unpaid Leave (cuti tidak dibayar atau dirumahkan),” ungkap GM Hotel Roditha Banjarbaru ini kepada koranbanjar.net, Minggu (19/04/2020).
Dia mengungkapkan, berdasarkan laporan yang diterima BPD PHRI Kalsel, ada 50 hotel atau anggota BPD PHRI Kalsel. Dari 50 hotel tersebut, 14 di antaranya telah ditutup untuk sementara. Kemudian, dari 3.552 karyawan hotel anggota BPD PHRI Kalsel, 1.353 karyawan atau sekitar 68% yang sudah dirumahkan.
“Mungkin bulan Mei 2020, akan bertambah hotel yang tutup sementara,” imbuhnya.
Dijelaskan pula, persoalan yang menyebabkan hotel tutup sementara dan karyawan dirumahkan, karena pendapatan hotel yang turun drastis.
“Maret 2020 lalu, tingkat hunian masih rata-rata 40 persen, tapi di bulan April hanya tersisa 10 sampai 15 persen. Sedangkan sebelum wabah covid-19 rata-rata hunian 50 sampai 65. Jadi turunnya rata-rata 40 sampai dengan 50 persen,” jelasnya.
Lebih detil, akibat tingkat hunian turun drastis, maka pendapatan pun turun, bahkan menimbulkan devisit atau merugi. Sementara itu, pendapata di luar penjualan kamar juga turun, misalnya acara pertemuan, pesta perkawinan, ulang tahun, karena tidak diperbolehkan.
BACA JUGA
“Nah, pendapatan dari outlet ini pun terhenti. Itulah penyebab sehingga hotel-hotel tutup dan karyawan dirumahkan,” pungkasnya.(sir)