Masih tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia merupakan suatu masalah yang perlu mendapat perhatian besar dari berbagai pihak.
BANJARBARU, koranbanjar.net – Angka kematian tersebut diupayakan dapat menurun dengan pelaksanaan berbagai program kesehatan yang diukur melalui beberapa indikator.
Sesuai dengan Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2020-2024 dengan fokus pada upaya kesehatan ibu dan anak serta gizi masyarakat.
Peningkatan pelayanan kegawatdaruratan ibu dan bayi baru lahir di wilayah baik Puskesmas, maupun Rumah sakit yang juga
diperluas jangkauan pelayanan dengan adanya bidan di desa sangat diperlukan guna mengatasi masalah ini.
“Peningkatan sistem rujukan kegawatdaruratan merupakan unsur esensial yang mempengaruhi kualitas pelayanan dan dapat secara signifikan mempengaruhi penurunan kematian ibu dan bayi,” cetus Direktur RSD Idaman Banjarbaru, dr Danny Indrawardhana, Senin (3/10/2022).
Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan melatih juga meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sumber daya manusia yaitu dengan pendidikan dan pelatihan secara internal maupun eksternal melalui IHT (In House Training)
Dalam rangka mendukung dan mewujudkan program pemerintah RSD Idaman menginisiasi dan menyelenggarakan acara IHT Pembinaan Jejaring.
Dengan sasaran utama peningkatan mutu SDM pada pelayanan kegawatdaruratan maternal dan neonatal ditingkat pelayanan dasar puskesmas yang di adakan di Aula Besar Lt 4 RSD Idaman Kota Banjarbaru.
Adapun peserta In House Training antara lain dokter umum, bidan dan perawat, Nutrisionis Puskesmas wilayah Kota Banjarbaru yang berjumlah 60 orang. (humas rsd idaman/dya)