Sungguh tragis, seorang bocah laki-laki bernama Leandra Izza Rafansyah, berusia sekitar tujuh tahun, tak kesampaian masuk sekolah dasar (SD), dia meninggal dunia akibat terpleset dari lanting kayu dan jatuh ke sungai.
BANJARMASIN, koranbanjar.net – Peristiwa itu terjadi pada Jumat (15/7/2022) sekitar pukul 10.30 WITA, di salah satu aliran anak sungai Martapura, dekat sekolah TK Alquran Innaiyah, tepatnya di bawah jembatan di Jalan Tembus Mantuil, Banjarmasin Selatan.
Jasad bocah itu pertama kali diketahui seorang tukang ojek, yang pada saat itu melintas di jembatan, dan melihat benda berbentuk boneka tertelungkup di atas sungai.
Keterangan tersebut berdasarkan informasi yang didapat media ini dari beberapa warga yang bertempat tinggal di sekitar lokasi kejadian.
“Kami tidak tahu siapa yang menemukan mayat kanakan (bocah) itu pertama kali, ujarnya tukang ojek saat lewat melihat seperti boneka, lalu ada yang berteriak mayat, mayat, kami pas ribut banyak orang baru tahu ada mayat di sungai,” terang warga.
Menurut informasi lagi, mayat almarhum sudah dibawa ke Puskesmas Pekauman. Sesampai di sana media ini menanyakan keadaan mayat almarhum anak satu-satunya dari pasangan Venus Eggi Liansyah Putro dan Titin Puspita Sari ini.
“Langsung dibawa pihak keluarganya, saat dibawa ke sini sudah meninggal, mulutnya ada keluar buih, jadi karena sudah meninggal tidak jadi kami apa-apai, kurang lebih sekitar setengah jam ada disini tadi, setelah itu dibawa pulang,” terang salah satu petugas IGD di puskesmas itu.
Ditemui di rumah almarhum, Jalan Nusa Indah Pekauman Banjarmasin Selatan, seorang wanita diketahui adalah tante almarhum yang mengaku sering tinggal di rumahnya, kala almarhum ditinggal kedua orang tuanya bekerja menuturkan, pihak keluarga terutama ayah ibunya almarhum sangat terpukul atas kejadian tragis menimpa ponakannya itu.
“Sebab senin ini mau masuk sekolah di SD Mawar 7, sudah beli baju seragam senua sudah siap, tetapi tak menyangka allah mengambilnya terlebih dahulu, mungkin allah lebih sayang,” ucapnya sembari menitikan air mata.
Sebelum musibah itu terjadi, menurutnya, almarhum Leandra masih terlihat bersepeda di sekitar kawasan tempat tinggalnya. Ia berucap katanya mau membeli mie merah.
“Setelah makan mie merah, almarhum keluar lagi bersepedaan, tetapi tidak menyangka sampai sejauh itu, biasa hanya seputar kampung sini aja, makanya kita semua kaget dan tidak meyangka,” tuturnya.
Lanjut Sari, pihak keluarga dan tetangga pun tak ada yang mengetahui kemana almarhum pergi bersepeda, tiba-tiba kaget mengetahui informasi yang tersebar melalui whatsapp.
“Bahwa ada anak mati lemas, ternyata pas melihat fotonya itu almarhum, kami langsung menuju puskesmas pekauman mencek kebenarannya, ternyata benar,” ucapnya.
Adapun keterangan dari pihak kepolisian dalam hal ini bidang Polairud Polresta Banjarmasin membenarkan telah ditemukan seorang bocah laki -laki berusia diperkirakan enam sampai tujuh tahun, meninggal dunia dengan posisi tertelungkup di atas Sungai Begau.
Dugaan sementara, penyebab jatuhnya bocah itu akibat terpleset saat ingin mencuci tangan dan kaki ke sungai tersebut.
Dari pantauan koranbanjer.net, di rumah duka, kini hanya tinggal sepeda kecil dan sandal berwarna merah milik korban tersandar di dinding teras rumah milik pasangan suami istri yang keduanya bekerja di bidang farmasi ini.
Sepeda dan sandal inilah yang digunakan alamarhum terakhir kali di hari dirinya meninggalkan kedua orang tuanya pergj selama-lamanya.
(yon/slv)