Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar
Nasional

Tragedi Kanjuruhan, Catatan Kelam Sejarah Sepak Bola Indonesia

Avatar
728
×

Tragedi Kanjuruhan, Catatan Kelam Sejarah Sepak Bola Indonesia

Sebarkan artikel ini
Suasana kerusuhan di stadion Kanjuruhan Malang, usai laga antara Arema vs Persebaya, Sabtu (1/10/2022). (Foto: Suara.com)

Meninggalnya 125 orang usai pertandingan Arema FC Vs Persebaya yang digelar di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang pada Sabtu (2/10/2022) malam menjadi catatan kelam terhitam dalam dunia sepak bola Indonesia.

MALANG, koranbanjar.net – Peristiwa yang dipicu ketidakpuasan suporter Arema terhadap tim kesayangannya yang ditekuk lutut Persebaya dengan skor 2-3 di hadapan sekitar 40 ribu pendukungnya. Usai pertandingan, sejumlah pendukung berlari ke tengah lapangan menunjukkan kekecewaan.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Namun, luapan kekecewaan tersebut berbuah tragedi, saat petugas keamanan menembakan gas air mata ke arah tribun penonton. Kontan saja kepanikan pun terjadi hingga mengakibatkan banyak korban berjatuhan.

Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta mengemukakan petugas berusaha melakukan pengalihan agar para suporter tidak turun ke lapangan dan mengejar pemain. Namun, akhirnya tembakan gas air mata pun ditembakan ke arah penonton.

Irjen Nico mengklaim, penembakan gas air mata tersebut dilakukan lantaran pendukung tim berjuluk Singo Edan telah melakukan tindakan yang dinilai membahayakan keselamatan para pemain dan ofisial.

“Karena gas air mata itu, mereka pergi keluar ke satu titik, di pintu keluar. Kemudian terjadi penumpukan dan dalam proses penumpukan itu terjadi sesak nafas, kekurangan oksigen,” katanya.

Usai wasit meniupkan peluit panjang pertandingan Arema FC Vs Persebaya dengan skor 2-3 memicu kekecewaan Aremania. Mereka pun kemudian turun ke lapangan. Awalnya hanya sedikit Aremania saja yang turun. Pun beberapa Aremania menghampiri pemain. Pemain pun menyambut mereka.

Pemain nampak meminta maaf atas kekalahan tersebut. Beberapa pemain seperti Alfarizi, Dedik Setiawan, Maringa dihampiri oleh beberapa Aremania.

Melihat beberapa Aremania yang sudah turun membuat pendukung lainnya ikut ke lapangan dalam jumlah lebih besar mereka juga mendatangi pemain.

Beberapa pemain telah dievakuasi ke ruang ganti, namun beberapa pemain lain dengan tak terburu buru masuk ke lorong sambil meminta maaf ke supporter.

Mengetahui pemain telah masuk lorong ruang ganti membuat Aremania berkumpul di depan lorong. Pihak keamanan pun bersiaga di depan lorong pemain.

Sempat terjadi chaos antara Aremania dengan pihak keamanan, bahkan beberapa personel keamanan memukul mundur Aremania dengan tongkat.

Sebaliknya beberapa suporter juga ada yang membalas dengan memukul personil keamanan yang terdiri dari TNI dan Polri. Balasan pukulan ini membuat personel keamanan yang memukul mundur makin banyak. Aremania pun mulai banyak yang kembali ke tribun.

Tak berselang lama, gas air mata ditembakkan petugas untuk membubarkan massa. Namun justu mengarah ke penonton yang berada di tribun utara. Kondisi ini membuat panik yang berada di tribun.

Akhirnya, korban mulai berjatuhan. Banyak Aremania yang membopong Aremania lain yang sudah terkapar. Ada yang bisa diselamatkan, ada yang tak bisa dan dinyatakan meninggal. Suasana lorong di dekat ruang ganti pemain mencekam.

Bahkan, jumlah tenaga medis dan jumlah Aremania yang jadi korban tak sebanding. Alhasil banyak Aremania yang tak mendapat perawatan secara cepat. Banyak yang sudah meninggal di lorong stadion Kanjuruhan.

Tak hanya orang dewasa, anak kecil pun menjadi korban tragedi berdarah tersebut.

Untuk diketahui, Tragedi Kanjuruhan menjadi salah satu peristiwa tragis dalam sepakbola dunia. Jumlah korban yang meninggal tercatat terbanyak kedua setelah peristiwa di Estadio Nacional, Lima, Peru pada 24 Mei 1964. Saat itu, korban meninggal mencapai 328 orang dan 500 lebih lainnya terluka. (Bay/suara.com)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh