MARTAPURA, koranbanjar.net – Tradisi “Batungkih Kayu” — memotong kayu, Red — tiap Hajatan Perkawinan di Martapura, Mempersiapkan Kayu Bakar buat Memasak. Tradisi ini mungkin sudah jarang dilakukan masyarakat Banjar di Kalimantan Selatan. Namun demikian, tradisi Batungkih Kayu atau mempersiapkan kayu bakar untuk hajatan perkawinan masih dilakukan masyarakat Desa Pekauman Dalam, Kecamatan Martapura Timur, Kabupaten Banjar.
Rabu (14/03) malam kemarin, masyarakat setempat bergotong royong melakukan Batungkih Kayu di salah satu rumah warga yang akan mengadakan acara hajatan perkawinan.
Tuan rumah hajatan perkawinan, Masruni (61) saat dijumpai koranbanjar.net mengatakan, tradisi Batungkih Kayu masih rutin dilakukan jika salah satu warga di desanya akan mengadakan hajatan atau acara perkawinan.
“Di sini masih rutin kita gotong royong Batungkih Kayu, ini sudah jadi tradisi kita di sini, dan ini juga salah satu tradisi urang bahari di Banjar,” ujarnya.
Selain dapat meringankan beban warga yang ingin mengadakan acara perkawinan, tradisi Batungkih Kayu ini juga bisa mempererat tali silaturahim dan menjaga ikatan antar warga.
Biasanya Tradisi Batungkih Kayu ini dilakukan pada malam hari, sebelumnya warga juga bergotong royong untuk menebang pohon karet yang sudah mati.(sai/sir/kie)