KANDANGAN, koranbanjar.net – Guna peningkatan pelayanan masyarakat, Bupati beserta jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Hulu Sungai Selatan (HSS) mengunjungi Mall Pelayanan Publik Kota Surabaya Jawa Timur, Selasa (29/10/2019).
Kunjungan ke Mall Pelayanan Publik di Jalan Tunjungan Kecamatan Genteng Kota Surabaya Jawa Timur tersebut, merupakan tindak lanjut rekomendasi Tim Evaluator Pelayanan Publik Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi dan Birokrasi (Kemenpan-RB) Republik Indonesia (RI), saat melakukan evalusi pelayanan publik Kabupaten HSS beberapa waktu lalu.
Bupati HSS Achmad Fikry mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kota Surabaya, yang telah menyambut dan mendampingi jajarannya, melihat Mall Pelayanan Publik Surabaya.
“Banyak hal yang di dapatkan dari kunjungan ini, dan mudah mudahan nanti kepala SKPD membuat rencana kerja tindak lanjut dari hasil kunjungan,” ucap Bupati Achmad Fikry.
Achmad Fikry berujar, kedatangan pihaknya bukan sekedar kunjungan. Tetapi sebagai langkah awal untuk rencana kerja ke depan, dalam perbaikan pelayanan di Kabupaten HSS.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan PTSP Kota Surabaya Nanis Chaerani mengatakan, Mall Pelayanan Publik Kota Surabaya didirikan sebagai bentuk pemberian kemudahan pelayanan terhadap masyarakat.
Dijelaskannya, kantor dinas-dinas tempatnya berjauhan. Dengan adanya gedung Mall Pelayanan Publik, semua menjadi satu pintu untuk memberikan kemudahan pelayanan.
“Semua warga Surabaya bisa mengurus segala perizinan di Mall Pelayanan Publik ini. Di Mall ini juga terus mengembangkan keamanan dan pelayanan dengan memberikan informasi secara digital oleh petugas,” terangnya.
Mall Pelayanan Publik Surabaya, dulunya merupakan sebuah pusat perbelanjaan, yang berada ditengah Kota Surabaya.
Namun karena perkembangan waktu, gedung makin tidak terurus, dan sudah tidak banyak lagi pengunjungnya. Lalu, pada 2017 oleh pemerintah setempat gedung tersebut dijadikan Mall Pelayanan Publik.
Mall Pelayanan Publik di Surabaya merupakan yang pertama diresmikan Menpan-RB, dan menjadi pilot project, karena dinilai sebagian besar konsep sudah dipraktekkan selaras dengan keinginan, pemikiran, visi dan misi Menpan-RB. (yat)