Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar
Buah Pikiran

Tingkatkan Kesejahteraan Petani, Lahan Rawa di Kabupaten HSU Butuh Terobosan  

Avatar
1542
×

Tingkatkan Kesejahteraan Petani, Lahan Rawa di Kabupaten HSU Butuh Terobosan  

Sebarkan artikel ini
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Kabupaten HSU, Gusti Muhammad Noor
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Kabupaten HSU, Gusti Muhammad Noor

Meski sebagian besar lahan di Kabupaten Hulu Sungai Utara, Provinsi Kalimanta Selatan merupakan lahan rawa, namun bukan berarti sektor pertanian atau perkebunan tak dapat dikembangkan. Akan tetapi, semua butuh terobosan dan teknologi.

Kabupaten Hulu Sungai Utara memiliki luasa ± 892,7 km² atau hanya ± 2,38 persen dibandingkan dengan luas wilayah Provinsi Kalimantan Selatan.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Dengan luas wilayah sebesar 892,7 km² ini, sebagian besar lahan di Kabupaten HSU terdiri atas dataran rendah yang digenangi lahan rawa, baik yang tergenang secara monoton maupun yang tergenang secara periodik.

Kurang lebih 570 km² adalah merupakan lahan rawa dan sebagian besar belum termanfaatkan secara optimal.

Meski demikian, lahan rawa yang dimiliki Kabupaten HSU bukan berarti menghentikan pengembangan sektor pertanian maupun perkebunan.

Menurut Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Kabupaten HSU, Gusti Muhammad Noor, sekitar 63 persen atau kurang lebih 570 Km persegi, lahan di Kabupaten HSU adalah lahan rawa, tetapi bukan berarti tidak dapat digunakan untuk sektor pertanian atau perkebunan.

Semua itu butuh terobosan, agar lahan rawa tetap dapat dimanfaatkan maksimal.

Salah satu solusinya melalui sistem hydroponic dan teknologi terkini.

“Saya meyakini, pemerintah akan datang harus melakukan terobosan. Memanfaatkan sektor pertanian dan perkebunan di lahan rawa seperti melalui sistem hydroponic dan teknologi. Dan saya memiliki terobosan itu,” ungkap Gusti Muhammad Noor.

Dia juga meyakini, terobosan yang dimilikinya akan berpeluang meningkatkan kesejahteraan petani, khususnya di sektor pertanian maupun perkebunan.(sir)

Respon (1)

  1. Seharusnya motor pengeraknya adalah dinas terkait Krn lembaga tersebut diamanahi untuk mengembangkannya….
    Amuntai rawan banjir, maka perlu inovasi bagaimana caranya agar petani bisa menanam padi pada saat banjir…silakan pikirkan

Tinggalkan Balasan ke Ahmad Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh