Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar

Tim Penilai Kalpataru Bergerak ke Halong

Avatar
383
×

Tim Penilai Kalpataru Bergerak ke Halong

Sebarkan artikel ini

HALONG,KORANBANJAR.NET – Tim Penilai Kalpataru didampingi tim dari KPH Balangan, Dinas LH dan Balitbangda Balangan, Rabu (08/05/2019) pagi bergerak menuju Desa Marajai Kecamatan Halong Kabupaten Balangan. Mereka melakukan penilaian penerima Kalpataru, yang diikuti oleh Mohamad Hanif Wicaksono.

Tim penilai berasal dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan ini akan melakukan peninjauan, sekaligus penilaian terkait kegiatan Mohammad Hanif Wicaksono di lapangan. Apakah dia dianggap layak untuk menerima penghargaan lingkungan hidup tertinggi itu.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Kalpataru adalah penghargaan yang diberikan kepada perorangan atau kelompok atas jasanya dalam melestarikan lingkungan hidup di Indonesia.

Kalpataru sendiri adalah bahasa Sansekerta berarti pohon kehidupan (Kalpavriksha). Orang atau kelompok yang dianggap sebagai pahlawan pelestari lingkungan biasanya akan dipanggil ke Istana Negara untuk menerima penghargaan dari Presiden Republik Indonesia pada Hari Lingkungan Hidup, 5 Juni.

Hanif, begitu pria ini sering disapa, diusulkan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Balangan untuk mengikuti penilaian Kalpataru. Ia diajukan karena jasanya mengenalkan buah-buahan langka yang tumbuh di Desa Marajai.

Apa yang dilakukan Hanif sungguh mulia. Dia punya harapan, dengan banyaknya orang mengenal kekayaan buah-buahan langka di Marajai, maka semua akan berpikir untuk melestarikan kawasan tersebut.

Dalam upayanya untuk melestarikan bibit-bibit tanaman buah langka, dia mengajak, serta mengajarkan kepada masyarakat desa, terutama para pemuda untuk bisa membuat sendiri bibit-bibit dari tanaman buah. Baik berupa seedling (cabutan), maupun cangkokan dari indukan yang tumbuh subur di desa itu.

“Harapannya, dengan diberikan keahlian tersebut, ke depannya banyak masyarakat desa mampu menanam, paling tidak satu atau dua tanaman berkualitas unggul di kebun,” cetusnya.

Latifah, salah seorang dari tim penilai mengaku sangat terkesan dengan aktivitas Hanif dalam mendorong masyarakat desa Marajai untuk melestarikan lingkungan.

“Marajai merupakan desa yang memiliki keindahan alam, serta keragaman jenis tanaman. Sangat sayang sekali apabila tidak dijaga kelestariannya.

Untungnya ada orang seperti Hanif ini yang mau mengabdikan diri menjaga kelestarian hutan di Marajai,” kata dia.

KPH Balangan melalui Kasi Pemanfaatan Hutan, Parno juga mengungkapkan dukungannya kepada Hanif.

“Tahun 2020, Marajai akan diusulkan KPH Balangan untuk difasilitasi BPDAS Barito dalam hal pembuatan Kebun Bibit Rakyat (KBR) melalui Kelompok Perhutanan Sosial HKm Marajai Bersinar.

Dengan itu, Hanif dapat bersinergi dengan HKm Marajai Bersinar untuk memanfaatkan fasilitasi tersebut. Semoga kegiatan di Marajai semakin berkembang,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala KPH Balangan, Patliansyah ketika dihubungi membenarkan ucapan dari Parno. Dia juga telah memberikan instruksi kepada Penyuluh Kehutanan wilayah Marajai untuk terus mendampingi dan mendukung kegiatan Hanif dan masyarakat.

“Penyuluh Kehutanan terus dampingi dan dukung kegiatan Hanif untuk kelestarian hutan Desa Marajai,” pungkasnya.

Setelah selesai melakukan kunjungan di Desa Marajai, tim penilai Kalpataru selanjutnya kembali ke Paringin untuk terus menuju persemaian pribadi milik Hanif di Kandangan, kabupaten Hulu Sungai Selatan.

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh