TIKUNGAN – Ruas jalan di tikungan “Cak Mber” ini sangat berbahaya.
Tikungan “Cak Mber” dari arah Pemakaman Skip menuju Lampu Merah Bank Kalteng dinilai warga setempat rawan bahaya. Pasalnya, kurang lebih dua bulan terakhir sudah terjadi empat kecelakaan di lokasi yang sama.
Dari keempat kasus kecelakaan tersebut hampir semuanya terjadi saat kondisi hujan.
Seperti yang terjadi baru-baru ini, sebuah mobil Honda Jazz bernomor polisi H 1815 DG menabrak beton jembatan tepat di dekat Warung Makan Cak Mber, Sabtu (9 Januari 2021) sekitar pukul 05.50 WIB.
Akibatnya satu orang pengemudi dan satu orang penumpang terpaksa dilarikan ke rumah sakit.
Bahkan, sore tadi di lokasi yang sama sebuah mobil Mitsubishi Pajero Sport sampai naik ke atas plangson.
Saat dimintai tanggapannya terkait kasus kecelakaan beruntun tersebut (9/1), Tokoh Masyarakat Kobar Gusti Kadran berpendapat, bahwa terdapat dua alasan mengapa kawasan tersebut rawan kecelakaan.
Gusti Kadran mengungkapkan, faktor utama yang menjadi penyebab kasus kecelakaan tersebut tentunya merupakan ketentuan Yang Maha Kuasa.
Di sisi lain, faktor alam juga turut mempengaruhi, lantaran kontur jalan di lokasi tersebut menurun dan berbelok membuat kendaraan terpacu oleh percepatan.
Ditambah lagi kondisi hujan dan ban kendaraan gundul bisa membuat kendaraan tergelincir dan hilang kendali.
“Yang pertama tentu kehendak Allah SWT, selain itu karena faktor alam karena posisi jalan menurun ditambah lagi hujan, kalau tidak hati-hati bisa tergelincir,” ujar Gusti Kadran.
Kendati demikian, lanjutnya, ada faktor lain yang berkaitan dengan hal ghoib yang ada di sekitar lokasi tersebut.
“Dulu kalau tidak salah di situ ada tempat air mengalir (mata air), biasanya ada lintasan makhluk lain (makhluk halus),” ungkap Cucu Sultan XIII Kesultanan Kutaringin Pangeran Ratu Sukma Alamsyah ini.
Untuk itu, dirinya menyampaikan agar berhati-hati saat berkendaraan serta tak lupa membaca doa ketika bepergian.
“Kalo dalam Aagama Islam, kita disarankan membaca doa, apalagi kalo lewat pemakaman jangan lupa salam,” tambah Ketua Bidang Spiritual Lembaga Adat Kesultanan Kutaringin.
Di samping itu, dia menyarankan kepada masyarakat setempat, maupun pemerintah daerah melaksanakan doa bersama di sekitar lokasi.
“Disarankan, alangkah baiknya warga setempat, lebih-lebih pemerintah daerah bisa melaksanakan doa bersama di lokasi tersebut,” tandasnya.(B24/sir)