Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar
DPRD Banjarbaru

Tiga Proyek Besar PUPR Banjarbaru, Emi Lasari: Pesimis Itu Selesai

Avatar
1890
×

Tiga Proyek Besar PUPR Banjarbaru, Emi Lasari: Pesimis Itu Selesai

Sebarkan artikel ini
Komisi INI DPRD Kota Banjarbaru saat kunjungan ke lokasi Embung Cempaka, Senin (13/11/2023) (Sumber Foto: ari/koranbanjar.net)

Ketua Komisi III DPRD Banjarbaru Emi Lasari pesimis atas tiga proyek besar milik Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Banjarbaru diselesaikan tepat waktu.

BANJARBARU, koranbanjar.net Hal itu menyusul kunjungan lapangan yang pihaknya lakukan ke tiga proyek besar yakni, pedestrian Jalan Panglima Batur, Tugu Nol Kilometer, dan Embung Cempaka.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Menurutnya, sejauh ini tiga proyek itu masih jauh dari kata selesai. Untuk pedestrian, dari yang disampaikan Kabid Bina Marga PUPR Banjarbaru, progresnya sudah mencapai 96.11 persen.

“Masa kontrak pedestrian tinggal 9 hari lagi, kalau dilihat tadi ada pekerjaan yang belum rapi. Ditambah juga, ada sebagian masih dikerjakan. Sehingga pesimis itu selesai,” ucap Emi Lasari, Senin (13/11/2023).

Lalu, pembangunan Titik Nol Kilometer. Dari laporan yang diajukan Dinas PUPR Banjarbaru, progres berjalan sudah mencapai 78 persen.

Berjalannya waktu, ada beberapa perubahan dari perencanaan awal. Seperti penambahan tulisan, dan stan untuk UMKM di lokasi itu.

“Sampai saat ini sudah 78 persen dengan pekerja 3 sampai 4 orang. Mimpi bisa rampung tanggal 7 atau 8 Desember sesuai kontrak. Tinggal 25 hari dengan progres sampai sekarang yang bekerja sedikit,” tuturnya.

Proyek besar terakhir yakni pembangunan embung Cempaka yang peruntukannya mitigasi banjir di wilayah Kecamatan Cempaka.

Sampai saat ini, dari yang juga disampaikan Dinas PUPR Banjarbaru, progres pembangunan sudah menyentuh angka 62 persen.

Diungkapkan Emi, dari angka progres itu dirasanya belum sampai. Pasalnya, dari yang dilihatnya di lapangan, diperkirakan hanya mencapai 50 persen saja.

“Kenyataannya memang dilihat 50 persen, secara awam bukan orang teknis. Saya prediksi untuk mengejar 80 persen saja pada tanggal 8 Desember susah,” ungkapnya.

Menurutnya, pekerjaan besar seharusnya dapat mengkalkulasi waktu secara maksimal. Ini harus jadi catatan pekerjaan tahun-tahun yang dulu.

“Di tahun 2024 diminta jangan terlalu banyak pekerjaan besar. Kalau sudah dibatas kemampuan, jangan diperbanyak. Nantinya malah terbengkalai,” pungkasnya. (maf/dya)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh