Ketua DPRD Kabupaten Banjar HM Rofiqi menegaskan tidak akan ada tambahan penyertaan modal untuk PDAM Intan Banjar. Alasannya, sesuai kesepakatan Badan Musyawarah (Banmus), diperkirakan APBD defisit, ada barang belum tercatat dan minim keuntungan.
BANJAR,koranbanjar.net – Ketua DPRD Kabupaten Banjar Rofiqi yang dikonfirmasi media massa seusai rapat paripurna, menegaskan.
DPRD Kabupaten Banjar tidak akan menyetujui adanya tambahan penyertaan modal berupa uang pada PDAM Intan Banjar.
“Kami tidak akan memberikan uang untuk penambahan penyertaan modal,” katanya.
Tapi, memberikan penyertaan modal berupa barang. Namun, penyertaan modal ini berupa barang sudah masuk ke PDAM Intan Banjar hanya saja belum tercatat.
“Nilainya sekitar 40 miliar rupiah dan bermacam-macam barangnya,” kata Rofiqi, ditemui di Lantai II DPRD Kabupaten Banjar.
Dikonfirmasi setelah rapat paripurna penyampaian pandangan umum fraksi-fraksi terhadap penyertaan modal PDAM Intan Banjar, Rofiqi menerangkan, barang-barang tadi tidak tercatat dalam penyertaan modal sebelumnya.
“Jadi, kalau duit rasanya tidak, karena kondisi ekonomi sekarang begini ditambah PDAM tidak ada untungnya. Mau apa? Masih kurang, 80 persen untuk bisa menyetor deviden ke daerah,” ucapnya.
Apalagi, luas Kabupaten Banjar itu tujuh kali luas Jakarta. Sehingga, deviden 80 persen adalah hal mustahil dan tidak masuk akal.
“Kemarin di Banmus sudah sepakat tidak ada kata uang, tapi tadi dimasukkan juga. Makanya, beberapa fraksi dengan tegas nyatakan tidak ada tambahan penyertaan modal uang,” papar dia.
Alasannya? Itu karena APBD kemungkinan besar mengalami defisit. Kalau berbicara bisnis, bisnis PDAM Intan Banjar adalah pelayanan.
“Pelayanan terbagi beberapa daerah, Kabupaten Banjar dan Kota Banjarbaru. Ini saja masih belum maksimal, untuk apa ditambah penyertaan modal,” cetus Rofiqi, pekan lalu. (dya)