Tiang jaringan wifi diduga milik XL Home meresahkan warga Jalan Tembus Mantuil, Kelurahan Mantuil Permai, RT 8. Pasalnya tiang tersebut berada di badan jalan sehingga mengganggu aktivitas masyarakat setempat.
BANJARMASIN, koranbanjar.net – Keresahan warga ini disampaikan oleh Ketua RT 8, Anang Rusli kepada media ini di Kantor Kelurahan Mantuil, Rabu (21/6/2023).
“Mereka (diduga sales lapangan XL Home), memasang tiang asal-asalan posisinya berdiri di badan jalan sehingga cukup mengganggu aktivitas maupun rutinitas warga disamping tak enak dipandang mata karena terlihat semeraut dan tidak rapi,” beber Anang Rusli.
Parahnya, saat melakukan pemasangan tiang, sama sekali tidak melapor atau permisi minta ijin kepadanya untuk berkegiatan pemasangan tiang. Padahal lanjutnya, sebelum memasang tiang sudah ada pertemuan dengan warga dan pihak pemasang diduga milik XL Home, menyampaikan sebelum mendirikan tiang Wifi terlebih dahulu meminta ijin RT.
“Namun kenyataannya pas di lapangan main nyelonong aja, tiangnya langsung dipasang, akhirnya kita bersama warga juga kesal karena tidak konsekuen tiba-tiba langsung didirikan aja,” ungkapnya.
Menurut Anang, mengapa dirinya bersama warga sangat merasa terganggu berdirinya tiang di badan jalan itu.
“Karena akan ada pelebaran jalan. Kalau ada tiang disana saat terjadi pelebaran jalan bagaimana,” terangnya lagi.
Untuk itu dirinya meminta kepada pihak diduga milik XL Home, agar segera menyelesaikan permasalahan ini.
Sementara pihak XL Home dari Jakarta ketika dikonfirmasi media ini via telepon di call center dengan menghubungi nomor 820, meragukan tiang jaringan wifi yang dipermasalahkan warga Mantuil Banjarmasin itu.
Dalam komunikasinya kepada media ini pihak XL Home meminta untuk dicek kembali tiang itu sembari menyebutkan beberapa ciri khas tiang jaringan wifi milik XL Home, berbeda dengan tiang jaringan wifi lainnya seperti telkomsel.
“Tolong bapak cek lagi beberapa tanda atau ciri khas yang terdapat pada tiang milik XL Home di tempat terjadi masalah itu,” pintanya sembari mengakhiri perbincangan itu.
(yon/rth)