BANJARBARU, koranbanjar.net – Hujan di beberapa wilayah Kalsel seperti daerah Banjarbaru (Guntung damar dan Landasan Ulin), Barito Kuala, Banjarmasin, Barabai, Jumat (20/9/02019) kemarin, ternyata hasil dari modifikasi cuaca di Palangkaraya, Kalteng.
“Menurut Kepala BNPB, hujan kemarin itu hasil dari TMC (teknologi modifikasi cuaca) atau hujan buatan di Kalteng. Memang pelaksanaannya di Kalteng tetapi juga berdampak di Kalsel. Penyemaian garamnya di awan menggunakan pesawat A2901,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Kalsel Wahyuddin, kepada koranbanjar.net, Sabtu (21/9/2019).
Dia mengatakan, TMC di Palangkaraya sudah menghabiskan 2.400 kilogram. “Hujan kemarin itu sangat membantu mengurangi asap walaupun hanya dipermukaan saja. Kalau yang di dalam lahan rawa belum, kecuali hujan terus,” katanya.
Staff prakirawan BMKG Syamsuddin Noor, Risqi Nur Fitriani menjelaskan, garam yang disemai pada TMC di Kalteng dilakukan dari wilayah Kalsel dari utara. Itu karena tiupan saat ini bertiup dari arah tenggara ke selatan. “Jadi mereka nyebarnya dari daerah kita (tepi Kalsel),” ujarnya.
Ditambahkannya, TMC dapat dilakukan sesuai dengan potensi kumpulan awan dan penyebaran garam.
Pada 2015 lalu, di Kalsel pernah dilakukan penyemaian garam di awan untuk merekayasa hujan. Namun hasil hujannya justru berdampak di Kalteng, sedangkan hasil hujan di Kalsel, nihil. (ykw/dny)