Taman Demang Lehman yang berada di Jalan SMP 3 Indrasari Martapura, rawan asusila karena kabarnya sering dijadikan tempat muda-mudi memadu kasih berpacaran. Hal itu dibenarkan warga setempat yang sudah 4 tahun berjualan di depan taman.
BANJAR,koranbanjar.net – Lelaki sebut saja namanya Amat (bukan nama sebenarnya), menceritakan kondisi di Taman Demang Lehman yang selama ini gelap gulita.
Menurutnya, kondisi itulah dimanfaatkan oknum-oknum yang berduaan di tempat gelap. Bahkan, kabar yang didapatnya lebih ironis, sampai berhubungan intim di lokasi itu.
“Selama saya berjualan di sini, memang tidak ada penerangan. Padahal ada lampu-lampu tamannya, tapi dari kabel hingga lampunya dicuri orang,” katanya.
Kondisi itulah, sebut dia, yang digunakan oknum oknum berpacaran. Ditakutkan, ini malah jadi preseden buruk terhadap keberadaan ruang terbuka hijau.
“Apalgi sampai menimbulkan bala bagi orang-orang sekitar sini,” sambungnya.
Takut akan bala itu, Amat kerap berkeliling dan memantau sekitar jika ada orang yang mencurigakan masuk ke dalam taman.
“Akses masuk taman ini banyak, jadi tidak bisa selalu terpantau. Sesekali saya keliling memastikan ke dalam, biasanya juga saya lempari bila ada,” ujarnya.
Dikatakannya, memang selama ini pihak Satpol PP selalu berpatroli tiap malam. Banyak juga pihak Satpol yang mengusir jika ada orang yang berduaan di tempat gelap.
“Hampir setiap hari ada patroli Satpol. Tapi kan ya pasti ada aja jam-jam yang tidak tepat saat Satpol ada,” katanya.
Kondisi taman yang gelap karena tidak ada sama sekali lampu yang menerangi, jadi masalah utama lokasi itu dijadikan tempat maksiat.
“Semuanya ingin diperbaiki, dipasangkan lampu agar terang. Kabarnya nanti akan dipasang lampu berenergi matahari, sudah ada rangkanya tapi tidak tau kapan akan nyala,” ungkapnya.
Dirinya pun mengharapkan, pemerintah dapat memperhatikan kondisi itu. Karena jika taman itu terang, akan rami di lokasi itu, dan roda ekonomi berjalan.
“Sayang jika taman ini tidak diperhatikan, tempatnya bagus tapi gelap jika malam hari,” ujarnya. (maf/dya)