Menangkal paham radikalisme, Wakil Ketua Komisi II DPRD Kalimantan Selatan, Muhammad Yani Helmi membekali para siswa dan siswi di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 2 Simpang Empat, Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) mengenai sikap toleransi.
BANJARMASIN, koranbanjar.net – Hal itu dia lakukan dalam rangka melaksanakan kegiatan Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan, di SMKN 2 Simpang Empat Tanah Bumbu, Selasa,(12/7/2022).
Dijelaskannya, selain untuk menangkal radikalisme, pembekalan ini juga sebagai jembatan untuk memantapkan sikap tenggang rasa antar umat beragama sebagai bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di Kalsel.
Disamping itu, karena SMK Negeri 2 Simpang Empat terpilih sebagai satuan pendidikan, yang mendapatkan pembekalan di acara Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan.
“Selain ini kewajiban kami selaku legislatif di DPRD Kalsel, tentu wawasan kebangsaan juga bagian dari amanah undang-undang untuk disampaikan,” tegasnya.
Karena lanjut Helmi, penting untuk menjaga kedaulatan negara kita Indonesia khususnya di Kalsel.
Wakil Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Kalsel ini pun menegaskan, generasi muda perlu ditanamkan sikap cinta terhadap negara sejak di bangku pendidikan sebagai modal dalam mengantisipasi unsur negatif yang dapat merusak persatuan dan kesatuan.
“Mereka ini perlu diberikan treatment lagi untuk dapat menebalkan lagi keyakinan berbangsa dan bernegara,” ucapnya.
Ditambahkannya, pancasila sebagai ideologi dan persatuan adalah kunci mutlak negeri kita tetap berdiri kokoh,” tuturnya.
Lelaki yang sering akrab dipanggil Paman Yani ini, juga sempat bercerita soal sejarah merebut kemerdekaan Indonesia, sekaligus dalam mempertahankan kedaulatan negara dengan cara mengusir penjajah, baik pada masa kolonial Belanda maupun kekejaman tentara Jepang.
“Negeri ini pernah dijajah kan ini sungguh tidak mengenakkan. Jadi tujuan utama ada sosialisasi ini adalah meyakinkan generasi muda yang siap menjawab tantang ke depan. Besok atau lusa Negara Indonesia mau maju tergantung dari mereka sebagai penerus bangsa,” bebernya.
Ia juga mengingatkan, di era zaman serba canggih ini, generasi muda jangan mudah terprovokasi terhadap penyebaran informasi hoax yang dapat menimbulkan perpecahan.
“Kami hadir disini untuk menanamkan sikap cinta terhadap tanah air. Bahkan kabarnya ada yang mau mengubah ideologi Negara Indonesia tentu mesti dicegah kalau perlu ditangkal. Yang jelas tidak ada toleransi selain landasan dari Pancasila kita,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala SMK Negeri 2 Simpang Empat, Kasidi mengaku bersyukur karena satuan pendidikannya terpilih untuk mendapatkan materi khusus Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan yang sangat bermanfaat bagi generasi muda yang melek digital.
“Yang jelas sangat bermanfaat sekali bagi peserta didik tentu ini menjadi pelajaran yang baik agar terus menjaga toleransi,” ucapnya.
Menurutnya, peserta didik juga teredukasi dengan materi yang disampaikan tak hanya dampak negatif era digitalisasi, melainkan juga bagaimana memilah informasi agar tidak terjerumus pada tindak kejahatan.
“Bahkan disini penuh dengan toleransi selain muslim, juga ada pemeluk Hindu, Budha, mereka tetap saling menjaga dan saling menghormati. Harapannya tidak terjadi konflik yang dapat merugikan berbagai pihak,” tutupnya.
(yon/slv)