Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan, Roy Rizali Anwar menanggapi terkait permasalahan utang Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin, kepada beberapa kontraktor sejumlah proyek yang sudah rampung dan masih berjalan.
BANJARMASIN, koranbanjar.net – Menurut Roy Rizali Anwar, Senin, (12/2/2024) saat berada di Kantor Dewan Kalsel, Pemko Banjarmasin harus menunda berbagai kegiatan bukan prioritas di tahun 2024 ini atau pergeseran anggaran (refocusing).
“Tunda pekerjaan-pekerjaan atau kegiatan yang belum prioritas di tahun ini,” ujarnya.
Kemudian lanjut Roy, anggaran kegiatan non prioritas tersebut digeser untuk membayar utang-utang kepada para kontraktor yang nilainya hampir mencapai 300 miliar itu.
Jika refocusing sudah dilakukan, lebih lanjut kata Roy ada alternatif kedua sebagai solusi persoalan ini. Yakni dengan melakukan pinjaman kepada Bank Kalsel, walaupun ada resiko terkait dengan bunga dan lain sebagainya.
Bank Kalsel bisa membayarkan utang Pemko Banjarmasin kepada penyedia barang atau kontraktor pelaksana sebagai pengguna barang.
“Ini kan bisa dikomunikasikan dengan kontraktor terkait dendanya seperti apa. Apakah ada subsidi dari Pemko sehingga mereka tidak terbebani,” sarannya.
Untuk itu tutur Roy harus ada komunikasi yang baik antara pemberi pekerjaan dengan para pekerja maupun penyedia barang.
Sementara salah satu pihak kontraktor Proyek Rehabilitasi Jembatan Mantuil 03 dari CV Adendif, Diky ketika ditanya koranbanjar.net sangat berharap agar pada pertengahan bulan Februari tahun 2024 ini Pemko Banjarmasin dapat membayar utangnya.
Walau demikian, Diky mengaku pihaknya masih dapat membayar para pekerja dan penyedia barang dengan menggunakan dana milik perusahaan.
“Ini kan pekerjaan sudah selesai seratus persen, mudah-mudahan Pemko dapat menyelesaikannya (utang) pada pertengahan bulan ini,” harapnya.
(yon/rth)