Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar
Tabalong

Tanaman Porang Tabalong Diharapkan Mampu Dukung Pasar Ekspor Indonesia

Avatar
393
×

Tanaman Porang Tabalong Diharapkan Mampu Dukung Pasar Ekspor Indonesia

Sebarkan artikel ini
Sosialisasi Akselerasi Progam Gratieks (Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor) di Pendopo Bersinar, Pembataan, Tabalong. (foto : arif)
Sosialisasi Akselerasi Progam Gratieks (Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor) di Pendopo Bersinar, Pembataan, Tabalong. (foto : arif)

Sosialisasi Akselerasi Progam Gratieks (Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor) di gelar Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin, di Pendopo Bersinar, Pembataan, Tabalong, Kamis (18/11/2021).

TABALONG, koranbanjar.net – Kegiatan ini dihadiri Bupati Tabalong, Anang Syakhfiani dan diikuti puluhan petani porang yang berasal dari berbagai wilayah se Kabupaten Tabalong.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Kepala Badan Karantina Pertanian kelas I Banjarmasin, Nur Hartanto mengatakan, saat ini komoditas pertanian dan perkebunan untuk ekspor meningkat. Salah satunya tanaman porang.

Ia pun melihat budidaya porang di Tabalong sangat memiliki potensi.

“Kami melihat lahan yang cukup luas di Tabalong dan potensi yang tinggi, memanfaatkan lahan-lahan yang belum terolah secara maksimal,” katanya.

Nur Hartanto berharap ke depan budidaya porang di Tabalong bisa mendukung ekspor porang Indonesia.

“Kami harap tidak hanya menjual ubinya saja tapi sudah terproses sehingga memberikan nilai lebih pada masyarakat Tabalong,” jelasnya.

Sementara Bupati Tabalong Anang Syakhfiani mengatakan, budidaya porang saat ini menjanjikan dan menjadi peluang bagi petani Tabalong.

Namun sebelum melakukan budidaya secara massal di Tabalong, Anang mengingatkan bahwa budidaya porang di Tabalong harus dalam kontek diversifikasi usaha tani.

Hal ini menurutnya harus diperhatikan, karena sebelumnya sudah pernah ada melakukan budidaya – budidaya selain porang tapi tiba-tiba hilang dari peredaran.

“Jangan karena harganya lebih bagus lalu keluar dari kontek diversifikasi usaha tani, karena menurut saya kabupaten Tabalong sangat berbeda dari kabupaten lainnya,” ujarnya.

Di samping itu, Anang juga meminta kepada Balai Karantina Pertanian kelas I Banjarmasin serta stakeholder terkait Dinas Pertanian setempat agar bisa memastikan pemasaran porang.

Kepastian terkait pemasaran ini, agar tidak bertemu dengan resiko penurunan harga porang.

“Saya minta kepada Kepala Balai dan kepala Distan usahakan, yang penting sekali lagi ada kepastian siapa yang membeli hasil porang ini,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Anang kembali mengingatkan agar para petani dalam melakukan budidaya porang ini dapat memakai lahan yang sudah ada.

“Porang ini sama seperti kapulaga, jahe dan tipakan, jadi dia bisa ditanam di bawah pohon karet, pohon rambutan, berarti konsep campursari bisa kita terapkan tidak terlalu banyak menggunakan lahan produktif lainnya,” jelasnya. (mj-42/sir)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh