BANJARBARU – Fasilitas umum tentunya untuk dinikmati oleh masyarakat umum. Taman dibuat oleh Pemerintah Kota Banjarbaru bertujuan untuk tempat santai dan menikmati ruang terbuka hijau ditengah hiruk pikuk kota yang penuh dengan polusi.
Tapi bagaimana jadinya jika taman dan ruang terbuka hijau disalahgunakan oleh oknum tertentu ? Yang tentunya sangat merusak pemandangan dan menodai fungsi utama dari fasilitas tersebut ?
Satuan Polisi Pamong Praja Kota Banjarbaru adalah aparat yang bertugas menjaga ketertiban umum di taman-taman dan ruang terbuka hijau yang telah dibangun oleh pemerintah kota. Seperti giat rutin yang mereka laksanakan pada Jum’at malam, (2/2).
Petugas lagi-lagi mendapati dua pasang muda-mudi yang sedang asyik bermesraan di Taman Bougenville hingga lewat jam malam. Setelah diminta menunjukkan kartu identitas mereka pun disuruh pulang ke rumah masing-masing.
Lain halnya dengan Kampung Pelangi di Kelurahan Guntung Paikat. Petugas mendapati tiga orang pemuda yang sedang menenggak anggur. Salah seorang diantaranya mengaku sebagai warga setempat.
Menurut pengakuan mereka membeli minuman fermentasi tersebut melalui toko online. Ketua RT setempat sempat datang untuk mengonfirmasi apakah benar laki-laki tersebut memang warga setempat.
Kemudian barang bukti sebotol anggur fermentasi disita petugas dan ketiga pemuda tersebut diminta untuk pulang ke rumah masing-masing.
“Jangan diulangi lagi ya, ini fasilitas umum. Tempat untuk bersantai dan duduk-duduk bukan tempat untuk minum,” ujar petugas.
Sembari berjalan menuju mobil patroli, petugas mendapat laporan dari salah satu warga setempat yang sering melihat pasangan yang berbuat mesum di Kampung Pelangi terlebih saat sabtu malam atau malam minggu.
“Iya pak, disini sering ada pasangan yang mesum kadang juga anak mabuk-mabukan. Apalagi pas malam minggu,” ujar salah satu warga yang tidak ingin menyebutkan namanya.
Petugas kemudian meninggalkan nomor handphone kepada warga tersebut dan diminta melapor jika kembali melihat pengunjung taman pelangi yang berbuat tidak senonoh dan mabuk-mabukan.(ana)