BANJARMASIN – Tidak ingin generasi ke depan kehilangan jati diri budayanya, Sultan Banjar Khairul Saleh berupaya memberikan informasi budaya dan sejarah melalui karya tulis. Karya tulis yang kemudian diterbitkan itu, dibagikan secara cuma-cuma pada jamaah yang berhadir.
Hal tersebut berlangsung saat peringatan Milad ke 513 Kesultanan Banjar di Masjid Jami’ Banjarmasin, Kamis (12/10) malam tadi.
Buku yang dibagikan antara lain karya Mufti Kesultanan Banjar Tuan Guru Besar H. Husin Naparin, Lc MA yang berjudul “Petunjuk Praktis Shalat Tahajud”, karya Datu Cendekia Ahmad Barjie B yang berjudul “Sultan Suriansyah”, dan karya Datu Mangku Adat Adjim Ariyadi “Kitab Kambang Rampai Pantun Babasa Banjar”.
Menurut Sultan H Khairul Saleh, penerbitan sejumlah buku oleh Pustaka Agung Kesultanan Banjar adalah upaya Kesultanan Banjar untuk menghidupkan literasi pada masyarakat sekaligus agar informasi budaya dan sejarah tidak terputus.
“Kesultanan Banjar menginginkan agar anak-anak sekolah, siswa dan mahasiswa tidak asing dengan sejarah dan budaya daerahnya sendiri,” ucapnya ketika memberikan pidato tahunan pada acara milad Kesultanan Banjar.
Sultan berharap kemajuan informasi dan teknologi hendaknya tidak menghalangi generasi kemudian untuk mengetahui dan mencintai budayanya sendiri.
Peringatan Milad Kesultanan Banjar yang ke 513 digelar di Mesjid Jami Sei Jingah Banjarmasin itu mengangkat tema “Syahadat ditegakkan, Kesultanan dikokohkan, Rakyat dimuliakan”, bukanlah perkara yang tiada memiliki makna. Ianya ingin menegaskan bahwa nilai – nilai agama haruslah menjadi pondasi yang kuat bagi kehidupan bangsa Banjar di negeri ini dan dimana pun berada. Kesultanan bertanggung jawab atas amanah untuk menegakkan agama ini sebagaimana sejak berikrarnya, Raja pertama YM Sultan Suriansyah hingga sultan-sultan berikutnya.
Acara tersebut diawali dengan shalat magrib berjamaah, kemudian diteruskan dengan shalat hajat berjamaah, kalam ilahi, pembacaan gurindam, sambutan-sambutan, shalat isya berjamaah, tabligh akbar hingga dan doa.(abn)