Suripno Sumas: Daftar Calon Tertutup Rugikan Caleg dan Tanda Kemunduran Parpol

Sekretaris Komisi I DPRD Provinsi Kalimantan Selatan, Suripno Sumas di ruang kerjanya di Kantor DPRD Kalsel. (Foto: Leon/Koranbanjar.net)
Sekretaris Komisi I DPRD Provinsi Kalimantan Selatan, Suripno Sumas di ruang kerjanya di Kantor DPRD Kalsel. (Foto: Leon/Koranbanjar.net)

Cara pendaftaran calon secara tertutup dinilai akan merugikan Calon legislatif (Caleg) dan merupakan kemunduran bagi Partai Politik (Parpol).

BANJARMASIN, koranbanjar.net – Hal ini disampaikan politisi PKB Kalimantan Selatan sekaligus Sekretaris Komisi I DPRD Kalsel, Suripno Sumas, Senin (3/1/2023) di Banjarmasin.

Suripno Sumas mengatakan dirinya melihat di tahun 2023 ini banyak sekali problema-problema seperti info dari Ketua KPU Republik Indonsia bahwa pemilu yang akan datang ini tertutup.

“Kalau tertutup sangat disayangkan karena bagaimanapun juga orang yang mendapat urutan diatas bisa mendapat peluang jadi, sehingga kondisi ini akan menjadi kemunduran dari partai politik masing-masing,” ujarnya.

Selain itu, Pemilu menggunakan sistem proporsional daftar calon tertutup akan merugikan para calon legislatif (caleg).

“Kondisi ini saya kira harus disikapi secara bijaksana karena banyak negatifnya kalau dari sisi pencalonan, tapi ada positifnya karena mungkin biaya lebih murah,” tuturnya.

Pasalnya, sambung Suripno, menurut informasi dari Ketua KPU Republik Indonesia Hasyim Asy,ari beberapa waktu lalu menyatakan gelaran Pemilu 2024 mendatang tak menutup kemungkinan kembali pada sistem proporsional tertutup.

Dengan demikian masyarakat akan mencoblos partai, bukan calon anggota legislatif (caleg).

Hal itu lantaran sistem proporsional daftar calon terbuka yang berlaku saat ini sedang digugat di Mahkamah Konstitusi (MK).

Kalau pemilu tertutup dilakukan menurut Suripno Sumas parpol tidak bisa mengusulkan kader-kader terbaiknya yang berpotensi. Bagaimanapun pemilu akan memilih gambar partainya dan partainya yang akan menetapkan siapa calonnya, oleh karena itu urutan calon menjadi prioritas pertama.

“Kalau dengan sistem terbuka ini saya kira bisa mencari kader terbaik untuk menduduki posisi sebagai anggota legislatif pada partainya dan bisa berkiprah secara maksimal,” tegasnya.

Suripno berharap keduanya ini tidak menjadi polemik, ikuti saja waktu berlalu mungkin saat-saat akhir bagaimana baru diambil langkah-langkah.

“Secara pribadi saya memilih pemilu secara terbuka karena bagaimanapun juga ini kompetisi antar partai maupun caleg bisa terlihat dengan baik,” pungkasnya. (yon)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *