Terkait situasi dan kondisi bencana alam (banjir) yang menimpa sebagian besar wilayah Kalimantan Selatan mengakibatkan terputusnya akses darat antar provinsi, sehingga berdampak supply BBM di wilayah Balangan terkendala mengalami keterlambatan.
BALANGAN,koranbanjar.net – Antrean para pembeli bahan bakar minyak (BBM) di pom bensin Haur Batu terlihat begitu panjang. Bahkan hingga mencapai ke jalan raya yang terjadi sejak Rabu (20/1/2021).
Kepala Operasional SPBU 64.714.02 Aulia Rahman menyampaikan, kelangkaan BBM terjadi karena mobil tangki BBM dari Banjarmasin ke Balangan tidak bisa melintasi jalur darat.
“Jadi supply BBM untuk Kabupaten Balangan, HST, HSS, HSU, dan Tabalong terkendalanya di situ,” kata dia.
Awalnya pengiriman melalui jalur darat menjadi melewati jalur laut yang memerlukan waktu beberapa hari baru datang.
Ia menambahkan, hari ini ada stok yang datang sebanyak 10.000 liter dan akan dijual semua.
Jumlah pembelian dibatasi untuk roda dua maksimal lima liter dan roda empat maksimal 25 liter.
Aulia mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak panik karena kebutuhan BBM tetap tersedia walaupun dengan catatan keterlambatan.
Serta jangan mengambil keuntungan dengan melangsir atau pedagang yang mengangkut dan melakukan niaga BBM tanpa izin usaha.
Salah satu warga yang mengantre BBM, Jannata menuturkan BBM di paringin sudah susah didapatkan.
Harga BBM jenis pertalite di eceran yang awalnya Rp9.000 per liter kini sudah mencapai Rp12 ribu hingga Rp15 ribu per liter.
“Pagi sampai sekarang belum mendapatkan BBM, sudah 3 hari untuk wilayah Paringin BBM tidak ada. Tentu ini berdampak pada kebutuhan sehari-hari bepergian sangat susah,“ tuturnya.
Jannata berharap agar kelangkaan BBM dapat segera berakhir dan kembali normal lagi, karena BBM sendiri merupakan sesuatu yang paling penting untuk masyarakat pada kehidupan sehari-hari. (kominfobalangan/dya)