Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar
DPRD Kalsel

Sosialisasi Perda Nomor 4 Tahun 2017, Upaya Hasanuddin Murad Revitalisasi Budaya Banua

Avatar
400
×

Sosialisasi Perda Nomor 4 Tahun 2017, Upaya Hasanuddin Murad Revitalisasi Budaya Banua

Sebarkan artikel ini
Ketua Komisi III DPRD Kalsel, Hasanuddin Murad menggelar sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 4 Tahun 2017 tentang Budaya Banua dan Kearifan Lokal. (Foto: Humas DPRD Kalsel/Koranbanjar.net)
Ketua Komisi III DPRD Kalsel, Hasanuddin Murad menggelar sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 4 Tahun 2017 tentang Budaya Banua dan Kearifan Lokal. (Foto: Humas DPRD Kalsel/Koranbanjar.net)

Ketua Komisi III DPRD Kalsel, Hasanuddin Murad, menggelar sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 4 Tahun 2017 tentang Budaya Banua dan Kearifan Lokal, di Rumah Makan Sei Jing, Handil Bakti, Kabupaten Barito Kuala, Minggu sore (2/3/2023).

BARITO KUALA, koranbanjar.net Hasanuddin Murad menerangkan kegiatan sosialisasi ini tidak bisa hanya dilaksanakan satu kali selesai, butuh pengulangan mengingat pengembangan dan pelestarian budaya banua kini kian lesu.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

“Kenapa ini kita terus beberapa kali kita lakukan? karena memang kita sangat merasakan bahwa budaya daerah ini banyak yang sudah mulai punah di masyarakat kita, tergerus,” ungkapnya prihatin.

Dalam sosialisasi ini Hasanuddin Murad mengumpulkan seluruh aparatur pemerintah Kecamatan Alalak, Kelurahan Berangas Barat, dan Kelurahan Berangas Timur serta wartawan pressroom DPRD Kalsel untuk bekerjasama turut berperan serta menjaga dan melestarikan budaya banua.

“Perda ini sangat penting untuk kita sosialisasikan agar masyarakat kita semakin menyadari bagaimana upaya dan langkah kita bersama untuk mempertahankan kebudayaan lokal,” tegasnya.

Salah satu kearifan lokal yang disorot dalam kegiatan ini yakni ‘Bahuma’, Hasanuddin Murad menuturkan bahwa tradisi ‘Bahuma’ kini kurang digandrungi generasi muda, padahal menurutnya Banua butuh generasi muda yang berkualitas untuk meneruskan dan mengembangkan pertanian Kalsel.

“Memang anak muda sekarang kurang familiar dengan istilah bahuma itu, saya sering katakan bahwa kalian yang sudah jadi sarjana jangan menghindari pekerjaan-pekerjaan bertani, termasuk yang bahuma itu. Antara bahuma seorang sarjana, bahuma orang tamat SMA, dan bahuma orang buta huruf tentu akan berbeda. Bagi para penyuluh pun akan sangat mudah ketika mereka memberikan penyuluhan kepada SDM yang lebih,” terangnya.

Untuk merevitalisasi kearifan lokal dan budaya banua, dirinya menjelaskan dalam Perda ini, tepatnya di Bab IX pasal 34 tercantum bahwa pendidikan sejarah lokal dilakukan melalui kurikulum pendidikan dan pelatihan muatan,.

Sehingga terdapat payung hukum untuk menuangkan unsur budaya banjar dan kearifan lokal dalam satuan pendidikan khusus atau materi pelatihan agar tidak punah tergerus zaman. (Bay)

Respon (1)

  1. Saya mengapresiasi bahwa bahuma dimasukkan dlm kategori budaya, meski jika ditinjau dlm ekonomi ini masuk dalam salah satu profesi. Jika pemerintah ingin mendorong anak muda utk melestarikan atau paling tidak budaya bahuma tidak hilang maka ada beberapa strategi yang bisa dilakukan, bukan hanya sosialisasi secara verbalitas saja. Diantaranya:
    1. Pemerintah mengadakan Diklat atau semacam pembelajaran teori tentang bertani pada remaja anak-anak petani agar selain mereka mendapat ilmu secara otodidak dari pengalaman tetapi juga dapat tambahan pengetahuan dari beberapa penelitian.
    2. Dukungan pelatihan pembuatan pupuk praktis. Selama ini pupuk semakin mahal, pupuk subsidi dari pemerintah kadang ada kadang ilang entah kemana.
    3. Menjaga pasaran harga keuntungan untuk petani. Selama ini para pelaku profesi semakin hari gaji mereka naik, tetapi giliran petani menaikkan harga padi dibilang sembako mahal. Akibatnya petani semakin prestasi dan ini berbahaya, mengakibatkan petani bercita-cita agar anak nya jangan menjadi petani lagi. “Sudah lelah, hasilnya tidak seberapa” ujar petani.
    4. Bersambung.

    Tolong sampaikan kepada yang katanya ingin sosialisasi kan budaya tersebut.

Tinggalkan Balasan ke [email protected] Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh