Tindak lanjut persoalan sanksi yang diberikan Asprov PSSI Kalsel kepada Persebaru berlanjut. Persebaru kini melayangkan somasi kepada kepada Asprov PSSI Kalsel.
BANJARBARU,koranbanjar.net – Hal itu bentuk protes sebelumya dari Persebaru yang ditujukan kepada Asprov PSSI Kalsel namun belum memberikan jawaban yang memuaskan.
Dijelaskan Ketua Umum Persebaru Wartono, timnya telah memenuhi syarat dan peraturan yang ditetapkan oleh Asprov PSSI Kalsel dalam Piala Soeratin U17 Zona Kalsel.
“Pemain sudah disahkan oleh PSSI ke Persebaru. Persyaratan mengikuti Piala Soeratin U17 juga dinyatakan sah melalui aplikasi SIAP,” ucapnya.
Lalu keluar sanksi dari Asprov Kalsel yang menyatakan pemain Persebaru tidak sah. Hal tersebutlah membuat Persebaru merasa dirugikan. Karena, pihak Persebaru tidak ada menerima komunikasi atas sanksi itu.
“Aneh dengan regulasi yang dibuat okeh Asprov PSSI Kalsel, dan kami ikuti hingga dinyatakan sah. Tiba-tiba mendapat sanksi disiplin, kami bingung salahnya dimana dan tanpa ada pemberitahuan sebelumnya,” beber dia.
Maka pihaknya pun secara resmi melayangkan somasi kepada lewat kuasa hukum yang sudah ditunjuk yakni, Dhieno Yudhidistira. Pihaknya juga berencana menempuh jalur hukum jika somasi yang dilayangkan tidak direspon.
“Kami akan menempuh jalur hukum, perdata atau administrasi jika tidak ada respon. Ini sangat merugikan sekali dari segi materil maupun imateril,” tegasnya.
Waktu yang diberikan pihaknya selama tiga hari, dan jika somasi tidak ada jawaban dari Asprov Kalsel maka akan dibawa ke jalur hukum.
“Kami sudah siap untuk jalur hukum, tinggal menunggu respon dari Asprov Kalsel,” ujarnya.
Untuk sanksi itu sendiri, Komdis Asprov PSSI Kalsel menganulir tiga pertandingan yang dijalani Persebaru. Lalu juga diberikan sanksi denda sebesar Rp30 juta untuk 22 pemain yang dianggap tidak sah dan secara resmi dilarang mengikuti piala Soeratin U17 tahun selanjutnya. (maf/dya)