Siswa Kelas XII Kompetensi Keahlian Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian (APHP) SMK-PP Negeri Banjarbaru kembali mengikuti Uji Sertifikasi Profesi (USP) Pertanian Bidang Pengolah Susu Kedelai.
BANJARBARU,koranbanjar.net – Terdapat 19 orang siswa APHP yang mengikuti ujian ini. Mereka mengikuti uji sertifikasi ini selama 4 hari, sejak Senin (5/4/2021) berakhir Kamis (8/4/2021).
Uji Sertifikasi dilaksanakan di laboratorium Pasca Panen SMKPP N Banjarbaru di H. Idak, tentunya siswa akan diuji, baik berupa uji teori, wawancara dan praktek.
Dijelaskan oleh Ketua Kompetensi Keahlian APHP, Dewi Anggie P, sertifikat profesi ini adalah penting bagi siswa yang akan melanjutkan mencari pekerjaan.
“Atau membuka usaha sendiri ataupun melanjutkan ke sekolah yang lain,” katanya.
USP difasilitasi oleh Tempat Uji Kompetensi (TUK) SMK-PP N Banjarbaru. Ini merupakan sertifikasi di bidang pertanian.
Para asesornya berasal dari Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Pertanian yang berada di naungan BPPSDMP, Kementerian Pertanian.
Untuk poin-poin yang dinilai dalam Bidang Pelaksana Pengolahan Hasil Pertanian Olahan Susu Kedelai. Ialah, mengikuti prosedur keamanan keselamatan kerja (K3), menerapkan program dan prosedur keamanan pangan.
Memilih cara, bahan kemasan dan alat pengemasan manual, dan terakhir memproduksi susu kedelai.
Di hari terakhir, Kamis, (8/4/2021) Arief Wicaksono selaku Asesor mewakili LSP Kementan, menyatakan bahwa 19 siswa APHP kelas XII SMK-PP N Banjarbaru dinyatakan kompeten dalam Bidang Pelaksana Pengolahan Hasil Pertanian Olahan Susu Kedelai.
Setelahnya hasil dari penilaian mereka akan dibawa ke Badan Nasional Sertifikasi Profesi disingkat (BNSP), agar penilaian di anggap valid.
“Nah, barulah nanti akan diserahkan ke LSP Pertanian untuk dibuatkan sertifikat yang berlaku 4 tahun,” kata dia.
Uji sertifikasi difasilitasi oleh sekolah ini merupakan bentuk komitmen dari sekolah untuk mencetak lulusan yang memiliki keahlian dalam suatu bidang profesi.
Itu ditunjukkan dengan adanya sertifikat dari LSP,” imbuh dia.
Dalam berbagai kesempatan, Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo selalu mengingatkan, bahwa pertanian adalah sektor sangat penting.
“Terutama dalam menopang kemajuan ekonomi nasional dan menanamkan nilai perjuangan membangun pertanian maju, mandiri dan modern,” pesannya.
Ditambahkan Kepala PPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi, untuk menjadi negara maju, hal utama yang perlu digenjot adalah SDM.
Oleh karena itu, perlu dilakukan pemantapan Pendidikan vokasi pertanian, mencetak lulusan yang berkualitas baik sebagai job seeker, job creator maupun pengusaha pertanian milenial.
“Sementara qualified job seeker adalah petani milenial yang terampil dan menguasai pekerjaannya yang bisa ditempatkan diseluruh sektor dunia usaha dan industri pertanian,” ucapnya. (wd/Tim Humas SMK-PP Negeri Banjarbaru/dya)