Seorang Polisi Dihajar Massa, Gara-gara Minta Uang Tilang

Seorang pria berseragam Polisi diamankan di Medan.(Suara.com/M.Aribowo)
Seorang pria berseragam Polisi diamankan di Medan.(Suara.com/M.Aribowo)

Ulah seorang polisi di Medan ini sudah mencoreng institusi Polri. Gara-gara meminta uang tilang kepada seorang pengemudi sepeda motor, dia dihajar massa di Jalan dr Mansyur, Kecamatan Medan Sunggal, Kamis (11/11/2021).

MEDAN, koranbanjar.net – Pria berseragam polisi ini mengaku Bripka P dan bertugas di Polsek Delitua, demikian informasi dihimpun SuaraSumut.id –jaringan Suara.com.

Salah seorang warga sekitar, Ridwan (29) mengatakan, peristiwa berawal saat seorang wanita mengendarai motor dipepet oleh oknum polisi tersebut.

“Dimintanya STNK sama SIM, perempuan itu gak lengkap gitu, jadi dia ketakutan,” katanya.

Warga yang mendengar sayup-sayup oknum itu diduga meminta uang, langsung berdatangan menghampiri.

“Pas diminta tunjukan KTP, dia ketakutan gitu, terus mau kabur naik motor,” katanya.

Sontak warga yang melihat dibuat geram dan langsung meringkusnya sambil meneriakinya “Polisi Gadungan”.

“Gas aja itu, polisi gadungan buat resah saja, udah sering dia minta uang berkedok tilang. Bikin malu aja kau,” teriak warga.

Massa yang mengamuk lalu menyeret pria itu ke pos siskamling. Sejumlah personel polisi berpakaian preman yang mendapat laporan turun ke lokasi.

Di hadapan provost yang datang ke lokasi, pria itu terlihat menangis. Ia beralasan nekat menyetop pengendara wanita untuk cari makan.

“Dengar informasi katanya dia mau nilang cewek itu, korban kita bawa tadi kesini katanya dia dari lalu lintas, mau menilang korban ini, katanya ada minta duit,” kata Kepling IX Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal, Budiman Sihombing.

Dari pengakuan pria berinisial P tersebut, dia bukanlah polisi gadungan, melainkan polisi asli.

“Dari pengakuannya dinas di Polsek Delitua,” ungkap Budiman.

Kapolsek Delitua AKP Zulkfli Harahap ketika dikonfirmasi SuaraSumut.id membenarkan Bripka P seorang anggota Polsek bertugas di SPKT. Dirinya juga kaget mendengar anggotanya diamuk massa.

“Iya pernah tugas di SPKT, tapi baru saja dimutasi, terimakasih informasinya,” ungkapnya.

Untuk mencegah aksi amuk massa, pria itu diboyong ke Polsek Sunggal untuk proses hukum lebih lanjut.

“Sudah ya, harap tenang semua. Dia memang polisi, dia kami bawa untuk diproses sesuai hukum, mau dia polisi atau bukan tetap diproses,” ujar salah seorang polisi menenangkan emosi warga.(koranbanjar.net)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *