Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar
Kotabaru

Sengketa Lahan Plasma di Kotabaru, Mediasi Denny Indrayana Disambut Demo

Avatar
2537
×

Sengketa Lahan Plasma di Kotabaru, Mediasi Denny Indrayana Disambut Demo

Sebarkan artikel ini
Masyarakat Desa Lontar, Kabupaten Kotabaru melakukan aksi demo saat kedatangan H Denny Indrayana dan Tim. (foto: ist)
Masyarakat Desa Lontar, Kabupaten Kotabaru melakukan aksi demo saat kedatangan H Denny Indrayana dan Tim. (foto: ist)

Sengketa lahan plasma perkebunan sawit di Desa Lontar, Pulau Laut Barat dan Pulau Laut Selatan, Kabupaten Kotabaru, antara petani dengan PT. Multi Sarana Agro Mandiri (PT MSAM) sepertinya terseret dalam suasana politik pemilihan Gubernur Kalimantan Selatan yang kian memanas. Di satu sisi, Tim Advokasi H Denny Indrayana telah mengklaim, memberikan advokasi terhadap petani untuk menyelesaikan persoalan itu, dan semua advokasi tidak ada sangkut pautnya dengan politik. Namun di sisi lain, masyarakat menolak kehadiran H Denny Indrayana dan tim datang ke wilayah itu, karena dinilai bermuatan politis.

KOTABARU, koranbanjar.net – Sekelompok massa yang mengatasnamakan masyarakat petani Desa Lontar, Pulau Laut Barat dan Pulau Laut Selatan melakukan aksi demo di lokasi lahan perkebunan sawit di desa setempat. Mereka menolak kedatangan Calon Gubernur Kalsel, H. Deny Indrayana dan tim.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Masyarakat yang melakukan aksi demo menyuarakan, mereka tidak ingin kegiatan di lahan plasma ditunggangi kepentingan politik, menjelang PSU Gubernur Kalsel pada 09 Juni 2021 mendatang.

Masyarakat juga menilai, H Denny Indrayana dan tim datang memberikan advokasi hanya sebagai kedok, untuk kepentingan politik menjelang PSU Pilgub Kalsel.

Warga Desa Kampung Baru, Jusamsyah mengatakan, masyarakat yang datang dan terdiri dari para ibu berteriak, sembari menunjukkan spanduk yang bertuliskan, “Pak Denny kenapa ke Lontar, kami kada suah menguasakan plasma kami ke pian.”

“Masyarakat juga berteriak, meminta kepada Denny Indrayana untuk pulang, sambil menghadang kedatangan Denny beserta timnya di Lontar,” kata Jusamsyah, Kamis (3/6/2021).

Masyarakat Lontar, kata dia, tidak ingin H Denny Indrayana datang karena kepentingan politik menjelang PSU.

Jusamsyah juga mengaitkan persoalan tersebut dengan kasus Koperasi Sipatuo,  yang selama ini dibela H Denny Indrayana. Sekarang, kasus Koperasi Sipatuo sedang bermasalah dan tengah ditangani Polres Kotabaru.

“Masyarakat berunjuk rasa menolak kedatangan Denny, karena tidak percaya dengan pengurus Koperasi Sipatuo, yang telah melakukan penggelembungan Kartu Kuning dan hanya menguntungkan para pengurus koperasi,” terangnya.

Sementara itu, warga Desa Buluh Kuning, Yuda menambahkan, Koperasi Sipatuo, saat ini sedang diusut pihak Satreskrim Polres Kotabaru terkait dugaan penyelewengan dana koperasi.

“Itu termasuk indikasi penggelembungan Kartu Kuning yang dilakukan oknum pengurus Koperasi yang menyebabkan kerugian sangat besar bagi masyarakat,” kata Yuda.

Versi Tim Advokasi H Denny Indrayana

H Denny Indrayana saat melakukan dialog dengan petani di Desa Lontar, Kotabaru. (foto: ist)
H Denny Indrayana saat melakukan dialog dengan petani di Desa Lontar, Kotabaru. (foto: ist)

Sementara itu, berbeda dengan versi dari Tim Advokasi H Denny Indrayana, ketika dihubungi koranbanjar.net, Jumat, (4/6/2021), terkait kunjungan Denny Indrayana ke Desa Lontar. Tim Advokasi Denny Indrayana menyatakan, kedatangan mereka untuk membantu masyarakat di sana telah dilahangi pendemo dari PT MSAM.

Koordinator Tim Hukum H Denny Indrayana, Zamrony, S.H., M.Kn. CRA dalam rilis menjelaskan, Tim Advokasi Denny Indrayana menjelaskan, langkah advokasi hukum Denny Indrayana dan tim untuk membantu ribuan petani sawit berlanjut dengan kunjungan langsung ke wilayah sengketa di Desa Lontar Timur, Kecamatan Pulau Laut Barat, Kotabaru.

Mendarat di Bandara Gusti Syamsir Alam Kotabaru pukul 13:10 WITA, Denny Indrayana bergegas menuju lokasi sengketa. Kunjungan Denny diagendakan bertempat di tengah-tengah lahan perkebunan sawit yang menjadi titik konflik lahan.

Sebagai kuasa hukum para petani, kedatangan Denny adalah untuk bersilaturahmi dan berdialog langsung dengan para petani sawit yang memiliki lahan seluas 3.020 ha. Belakangan, lahan sawit ini secara sepihak diklaim PT Multi Sarana Agro Mandiri (PT MSAM), perusahaan milik Haji Isam di bawah naungan Jhonlin Group.

Klaim PT MSAM berujung pada larangan panen bagi para petani yang sebenarnya memiliki alas hak atas lahan sengketa tersebut. Namun, seperti banyak sengketa lahan lain, posisi hukum rakyat petani selalu sulit jika dihadapkan dengan korporasi, apalagi yang mempunyai kekuatan finansial.

Seperti biasa, tulis rilis itu, PT MSAM mengklaim telah membeli lahan plasma melalui lelang aset pailit PT BRI. Hal itu merupakan kekeliruan, karena berdasarkan Kutipan Risalah Lelang Nomor 434/58/2020, objek lelang yang dibeli oleh MSAM tidak termasuk lahan plasma masyarakat seluas 3.020 hektare (ha).

Klaim sepihak MSAM tersebut juga dibantah Bank Mandiri Banjarmasin melalui suratnya Nomor: MNR.RCR/REG.BJM.1583/2021 yang menyatakan SHM lahan plasma seluas 3.020 ha tidak termasuk objek lelang pailit, karena seluruh SHM-nya masih dalam penguasaan Bank Mandiri sebagai agunan pembiayaan.

Tim Advokasi H Denny menilai, aksi demo merupakan upaya terencana PT MSAM menghalangi kunjungan Denny Indrayana tiba di lokasi tujuan pada pukul 16:35 WITA. Ayah tiga anak ini disambut begitu hangat oleh para petani sawit. Pasalnya, silaturahmi yang sempat tertunda, karena awalnya direncanakan pada bulan puasa lalu, akhirnya terwujud.

Namun tak lama, puluhan pendemo yang diduga disponsori PT MSAM berdatangan dengan maksud menggagalkan pertemuan tersebut. Teriakan gaduh dilontarkan sehingga menghalangi kondusivitas dialog antara Denny dan para petani.

Dijelaskan Zamrony, Haji Denny datang ke Desa Lontar bukan dalam kapasitas sebagai Cagub, tetapi sebagai kuasa hukum (Koalisi Advokasi Petani Kalsel yang terdiri dari Walhi, Aliansi Masyarakat Adat Nusantara, Serikat Petani Kalsel, Sawit Watch). Lahan plasma ribuan petani diklaim sepihak PT. MSAM.

“Kedatangan Haji Denny ke Kotabaru tidak ada hubungannya dengan politik karena advokasi yang dilakukan di luar wilayah PSU dan persoalan ini sudah ditangani sejak beberapa waktu lalu,” katanya.

“Menyikapi sengketa lahan seperti ini, kita sebaiknya mencari titik persamaan guna menghadirkan solusi terbaik bagi para pihak. Jika cara menyikapi tidak diawali dengan dialog kekeluargaan, kita sukar beranjak dari masalah yang dikhawatirkan menciptakan ruang konflik antar warga,” tuturnya

Para petani pro Denny Indrayana sangat menyayangkan upaya PT MSAM yang diduga untuk mengagagalkan dialog dengan kuasa hukum mereka. Petani setempat menerangkan bahwa protes karyawan PT MSAM atas kedatangan Denny Indrayana telah direncanakan secara matang.

“Kami tahu bahwa seluruh pendemo adalah suruhan PT MSAM. Mereka sejak siang tadi dipanggil merapat ke perusahaan agar pertemuan ini dihalangi agar tidak terlakasana,” ungkap salah satu pemilik lahan sawit dan anggota plasma yang enggan disebutkan namanya karena alasan keamanan.

Meski demikian, kunjungan Guru Besar Hukum Tata Negara ini dapat menjaga semangat dan moril para petani agar tetap konsisten memperjuangkan haknya atas lahan. “Kami sangat bersyukur atas kunjungan Prof. Denny sebab beliau berpengalaman menempuh jalur hukum untuk membela hak kami. Lahan sawit ini telah menjadi sumber penghasilan dan penopang hidup kami selama puluhan tahun,” sambung petani.

Menanggapi harapan para petani tersebut, Denny Indrayana, yang juga calon gubernur Kalsel, meminta doa agar dimudahkan dan dilancarkan. Denny juga menegaskan akan memperjuangkan hak para petani tersebut hingga mudah-mudahan berujung keadilan, yaitu kembalinya hak mereka atas lahan sawit yang telah diduga telah diserobot PT MSAM.(cah/yon)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh