Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar

Sempat Menangis, Kades Gunung Batu Korban Pembacokan Ceritakan Kronologis di RS

Avatar
298
×

Sempat Menangis, Kades Gunung Batu Korban Pembacokan Ceritakan Kronologis di RS

Sebarkan artikel ini

MARTAPURA, KORANBANJAR.NET – Kepala Desa Gunung Batu, Kecamatan Sambung Makmur, Kabupaten Banjar, Masruli terbaring tak berdaya di kamar RS Pelita Insani akibat dibacok. Pelaku bernama Rosyid (22 tahun) yang masih ada hubungan keluarga dengan Masruli.

Ayah dua anak ini mengalami luka yang cukup parah di bagian lengan kanan dan punggung, sehingga harus dirawat secara intensif. Kejadian tersebut pada Jumat (14/12/2018).

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Sambil menangis ditemani sang istri, Masruli meratapi musibah yang dialaminya. Hingga kini ia mengaku masih tak mengetahui apa kesalahannya sehingga Rosyid tega membacoknya.

“Saya sebagai kepala desa merasa sudah berusaha melakuakan yang terbaik apa yang saya bisa untuk masyarakat dan kampung,” ucapnya kepada koranbanjar.net, Senin (17/12/2018) saat ditemui.

“Saya menangis, di mana salahnya saya. Saya selalu mengoreksi di mana salah saya atau bicara saya yang salah. Sebagai orang yang dituakan saya selalu berasaha menjadi orang yang baik,” lanjutnya.

Sempat tak sadarkan diri akibat pendarahan yang hebat, Masruli baru benar-benar sadar hari Minggu (16/12/2018) dua hari pasca pembacokan tersebut.

Ia menceritakan, awal mulanya sekitar seminggu sebelum ia dibacok, pelaku datang ke rumahnya untuk meminta perbaikan jalan berlobak bekas pembangunan jalan desa.

Menindaklanjuti keinginan tersebut, rapat pun dilaksanakan dengan aparat desa dan Ketua Tim Pelaksana Kerja (TPK). Kebetulan, jelasnya, ada semen 3 sak. Keputsannya pada hari Jumat (14/12/2018) direncanakan gotong royong. Saat aparat dan Ketua TPK datang ke lokasi pada hari Jumat ternyata tidak diberikan oleh ayahnya Rosyid.

“Ya udah, tak panjang lebar karena tidak diberikan, soalnya memang tidak terlalu parah juga rusaknya. Tak lama datang si Rosyid,” tutur Masruli seraya dikatakannya bahwa tidak diizikan.

“Biar aja dulu ulun mendatangi abah,” sambung Rosyid kepada Pembakal.

Sepulangnya dari sana, Masruli secara kebetulan ketemu mantan ketua RT dan memberikan sebuah undangan yang kemudian diajak berbincang-bincang di pelataran rumah Ketua TPK.

Saat itu pekerja masih di berada di lokasi jalan rusak. “Kata bibi, kalau memang tidak diizinkan memperbaiki jalan di sana lebih baik disuruh pulang saja (para pekerja) kasian mereka di sana. Setelah saya iya kan, tak lama saya diserang dengan parang dari belakang. Waktu itu saya tidak sadar (bahwa akan dibacok), hanya mantan RT itu yang melihat dan sempat berteriak,” jelasnya.

Setelah satu kali terkena bcaokan, Masruli tersungkur dan berupaya untuk menghindar, namun Rosyid mendekati lagi menghunuskan parangnya. Masruli menangkis dengan tangannya hingga terkena di tangan kananya.

“Saat itu saya tidak begitu sadar lagi bagaimana kejadiannya, yang saya ingat saya dibawa ke UGD. Untungnya cepat ada mobil, jika tidak bisa mati karena pendarahan luar biasa,” jelasnya.

Hingga kini, ia masih merasa trauma atas musibah yang dialaminya ini. Bahkan ia mengatakan, di 2019 jika tidak ada pendamping hukum untuknya, ia enggan lagi mengambil dana desa.

“Saya ini kan aparat pemerintah yang paling bawah, ujung tombaknya pemerintah, saya sudah ngomong sama pak camat; jika saya tidak dibantu diberikan pendampingan hukum, di 2019 saya tidak akan memakai dana desa, karena tumpuannya di situ,” ungkapnya.

Ia berharap, aparat penegak hukum akan memberikan hukuman kepada pelaku sesuai aturan yang berlaku. “Saya ingin pelaku dihukum seadil-adilnya, jangan sampai hukum berat sebelah, apalagi ini bisa mengakibatkan saya cacat,” harapnya.

sementara istri Masruli, Mariani (40 tahun) juga merasa trauma. “Hati saya menjerit melihat suami dibacok orang. Terkejut tak menyangka akan terjadi seperti ini, karena biasanya aman-aman saja,” ucap Mariani.

Ia berharap pelaku mendapat hukuman yang setimpal. “Semoga suami saya tidak mengalami cacat dan sembuh total nantinya. Untuk pelaku semoga dihukum seberat-beratnya sesuai aturan berlaku,” harapnya.

Kapolres Banjar AKBP Takdir Mattanete SH SIK MH melalui Kapolsek Sambung Makmur Ipda Nurhuda megatakan, pelaku sudah diamankan pada Jumat (14/12) malam, karena menyerahkan diri. “Alhamdulillah pelaku menerahkan diri kepada kita tak lama setelah kejadian” jelas Kapolsek. Untuk pelaku masih dalam proses hukum. (dra)

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh