MARTAPURA,Koranbanjar.net-
Terlebih, saat melihat foto dan video anaknya tersebut tersebar luas di media sosial dengan kondisi mengenaskan “saya berharap, kepada semuanya agar menghapus dan tidak lagi menyebar luaskan video dan foto anak saya dengan kondisi mengenaskan. Saya sangat keberatan jika ada yang menyebarluaskan lagi,” harap Ayah korban, Bahrudiansyah.
Bahrudiansyah mengenang, keseharian anak sulungnya tersebut hanya bekerja dan lebih banyak menghabiskan waktunya di rumah setelah pulang dari tempat kerja.
“anak saya ini orangnya pendiam, perhatian sama orang tua dan selalu menurut apa kata orang tua. Selain bekerja biasanya dia lebih banyak menghabiskan waktu istirahatnya di rumah saja,” ujar Bahrudiansyah sambil berderai air mata.
Lelaki yang berprofesi sebagai sopir truck itu juga menambahkan, pelaku yang bernama Abdus Salam diketahuinya sempat berpacaran dengan almarhumah, dan beberapa kali datang ke rumah untuk bertemu korban, dan prilaku pelaku sendiri saat bertamu ke rumahnya sangat tidak baik, bahkan ketahuan mencuri Handphone dan sejumlah uang milik korban.
“jadi pelaku ini pernah dua kali datang kesini, pertama ada saya, datang kedua gak ada saya. Pas datang kedua itu ternyata pelaku mencuri hp dan uang anak saya, itu saya ketahui dari anak saya sendiri. Saya dan semua keluarga sangat tidak setuju almarhummah berhubungan dengan pelaku, selain bisa mencuri, pelaku juga terlihat mabuk saat datang,” ujarnya.
Dia juga mengatakan, setiap harinya korban selalu diantar ibunya dengan menggunakan sepeda motor untuk pergi dan dijemput pulang dari tempat kerjanya.
Bahrudiansyah dengan geram berharap, pelaku di hukum seberat-beratnya “Hukum seberat-beratnya, kalau bisa hukum mati saja,” geramnya.
Selain itu sepupu almarhummah, Rijali (21) menuturkan, bahwa dirinya juga sempat menjadi korban pencurian oleh pelaku, dari pengakuannya uang dan ATM miliknya raipb digondol pelaku yang bernama Abdus Salam. “Si Abdus Salam ini pernah mengambil uang, ATM dan buku tabungan saya, total uangnya keseluruhannya sebesar delapan juta rupiah, sekitar dua minggu yang lalu. rencananya selesai pemakaman ini saya akan bikin laporan ke polisi,” bebernya.
Rijali juga menjelaskan, bahwa cerita yang beredar saat pelaku menemui korban, sang pelaku menawarkan uang kepada korban agar korban mau menemuinya. Dan uang yang di maksud adalah uangnya yang dijanjikan pelaku mau dikembalikan melalui korban. “kan rame tu pemberitaan, bahwa korban di imingi sejumlah uang agar mau bertemu dengan pelaku, jadi saya jelaskan, uang yang di maksud itu adalah uang saya yang dicuri pelaku, katanya mau dikembalikan, jadi korban mau menemuinya. Sebelumnya dia kekeh tidak mau bertemu si pelaku,” ungkapnya.
Sementara dari keterangan Rijali, Siti Mulin Ni’mah dan Abdus Salam berkenalan melalui jejaring facebook dan ahirnya menjalin asmara selama dua bulan. Akibat pihak keluarga Mulin tidak menyetujui hubungannya dengan lelaki yang berprofesi sebagai tukang parkir itu.
Sebelumnya, Jenazah korban di kebumikan pada Rabu (18/04) ba’da dzuhur di alkah keluarga yang ada di Desa Antasan Senor ilir, RT 06 RW 03, Kecamatan Martapura Timur, Kabupaten Banjar. Diketahui pada Selasa (17/04) sekitar pukul 3 sore, telah terjadi pembunuhan di Kawasan Jalan Panglima Batur, Banjarbaru. Korban atas nama Siti Mulin Ni’mah mengalami luka serius setelah ditusuk sebanyak enam kali yang dilakukan oleh mantan kekasihnya sendiri bernama Abdus Salam.(sai/pri)