Akibat banjir yang tak kunjung surut di beberapa titik wilayah Kota Martapura, Kabupaten Banjar atau wilayah 101, sekolah dari tingkat PAUD, TK, SD hingga SMP Banjar tak bisa mengikuti proses Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
BANJAR, koranbanjar.net – Sekretaris Dinas pendidikan (Disdik) Kabupaten Banjar, Tisnohadi Harimurti kepada koranbanjar.net menyampaikan, sekitar 11 Kecamatan di wilayah Kabupaten Banjar terdampak banjir, sehingga menyebabkan sejumlah kegiatan di PAUD, TK, SD dan SMP dirumahkan.
Tisnohadi Harimurti menjelaskan, untuk satuan pendidikan yang terkena banjir atau akses menuju sekolah tak bisa dilalui, maka kegiatan belajar mengajar dapat dialihkan ke rumah.
“Siswa bisa belajar dari rumah dengan memberikan tugas atau pembelajaran melalui daring dari masing-masing guru kelas dan guru mata pelajaran,” paparnya.
Tisnohadi menjelaskan, para guru dan tenaga pendidik juga melaksanakan WFA (Work From Anywhere) untuk proses pembelajaran jarak jauh ini.
“Pertama untuk para pendidik itu menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), kedua melaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ),” tuturnya.
Ia berharap, agar hasil pembelajaran yang dilakukan dari jarak jauh ini tidak jauh berbeda dengan hasil pembelajaran tatap muka dan juga kebijakan belajar dari rumah tidak akan mengganggu proses jalannya pendidikan.
“Jadi selama WFA (Work from Anywhere) ini para pendidik juga melaksanakan evaluasi proses pembelajaran untuk memantau hasil pembelajaran siswanya, nanti dilaporkan ke pengawas pendampingnya dan dari pengawas akan menyampaikan ke dinas.” tutupnya. (mj-37/sir)