Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar

Sebelum Tewas Kena Peluru, Khairullah Minta Mandi Taubat

Avatar
396
×

Sebelum Tewas Kena Peluru, Khairullah Minta Mandi Taubat

Sebarkan artikel ini

BANJARMASIN, koranbanjar.net – Sebelum pergi untuk selama-lamanya, Khairullah (36 tahun) terduga pencuri sapi dan penembak Brigadir Edi Rapi Susanto, polisi intel Polsek Panyipatan, Polres Tala, ia sempat menelpon sang kakak untuk minta tolong dijemput.

 

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Baca Juga : Kesaksian Warga Sekitar Lokasi Pengepungan Buron Terduga Maling Sapi

 

Hal tersebut diungkapkan kakak almarhum, Khairun Nisa. “Saya ke sini menjemput ading, meskipun ading ini seperti ‘anjing’ tetap juga ading namanya,” sambil terisak sedih, di luar ruangan usai serah terima jenazah oleh pihak Polda Kalsel-Kalteng di RSUD Ulin Banjarmasin, Rabu (11/9/2019).

Nisa mengatakan, sebelum adiknya meninggal, Khairullah sempat meneleponnya untuk dijemput di Kabupaten Tanah Laut, Pelaihari.

 

Baca Juga : Pelarian Tersangka Pencurian Sapi Dan Penembak Polisi Berakhir Tragis

 

“Sebelum hari H nya dia sempat menelepon, dan bilang, ka tahu lah sudah kabar? iya tahu sudah. Nah, jemput ae ulun kalau kaitu, kaya apa kaka menjemput ding kaka takutan jua, jadi sedarah-darahnya ikam ae ding,” tutur Nisa.

Ia menjelaskan, usai menelpon Khairun Nisa, tak lama kemudian pihak Polda Kalsel-Kalteng datang kerumahnya untuk minta keterangan kemudian menyita sementara handphone miliknya sebagai petunjuk kemana arah pelaku.

 

Baca Juga : Dimakamkan Tengah Malam Kakak Khairullah Sempat Pingsan

 

Lebih lanjut Nisa menceritakan, usai minta jemput sang adik yang juga mantan anggota TNI pasukan Zeni Tempur (Zipur) Banjarbaru tersebut berniat akan bertaubat.

“Firasat sih tidak ada, tapi dia ada bilang ke ibu: ma mandikan ulun mandi taubat, ulun handak cuci tangan, ulun kada mau lagi mengerjakan yang kada baik,” terangnya.

Artinya, lanjut Nisa, almarhum sadar diri punya kesalahan, tapi memang sudah takdirnya dia untuk pergi dengan cara seperti ini.

Sebelum itu, Nisa sudah sempat menyuruh adiknya menyudahi apa yang dilakukannya. “Apa lagi yang handak (mau) ikam ulah (kamu perbuat), ding? sudah cukup jangan lagi yang kada kada,” ujar Nisa saat ditelpon oleh Khairullah.

Dikatakan, adiknya tersebut ialah seorang mantan TNI yang berhenti pada 2008 silam, Khairullah berhenti diduga karena memilih keluarga daripada berkarier di TNI.

“Ada yang bilang dia berhenti karena memilih orangtua ketimbang istri, selama dia di TNI Khairullah anaknya jenius dia orang nomor satu paling cerdas, dia pintar merakit bom dan merakit senjata di TNI” pungkasnya.

Sebelunnya, almarhum Khairullah meninggal dunia usai baku tembak dengan pihak kepolisian, di kebun sawit warga milik Mawi di Desa Telaga Sili-Sili, RT 2, Kecamatan Angkinang, HSS. (ags/dra)

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh