MARTAPURATIMUR,koranbanjar.net – Tumpukan sampah berupa plastik maupun kayu terlihat di Sungai Martapura di Pakauman Ulu, atau tepatnya di bawah jembatan penghubung Desa Pakauman Ulu dengan Desa Mekar Kecamatan Martapura Timur.
Tumpukan sampah ini sudah beberapa hari sangkut dan terhambat oleh tiang beton jembatan. Sehingga tidak ikut terhanyut mengalir bersama air sungai.
Selanjutnya, Jumat (3/1/2020) tadi, para petugas dari Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Banjar, melakukan pembersihan secara bertahap.
Menggunakan alat sederhana yakni gergaji, diperkirakan proses pembersihan itu akan berjalan selama dua hari atau lebih.
Hal itu dikarenakan banyaknya sampah kayu dan rumah tangga yang menumpuk menjadi satu.
“Hari ini kita menurunkan anggota untuk membersihkan sampah tersebut. Kemungkinan selama dua hari baru selesai,” ucap Kabid SDA PUPR Ade Rozali.
Dikatakan dia, pembersihan tidak bisa berlangsung cepat karena arus sungai yang deras juga menghambat proses pembersihan.
Serta minimnya jumlah anggotanya yang melakukan pembersihan.
“Anggota kita cuma 6 orang, jadi perlu waktu untuk bisa membersihkan. Tetapi, kita akan tetap berusaha melakukan,” katanya.
Sampah kayu dan rumah tangga itu telah memenuhi sungai Martapura, tepatnya di bawah jembatan Pekauman sejak kemarin.
Warga setempat sempat khawatir, sebab sampah akan terus bertambah, mengingat debit air semakin meninggi.
Diduga sampah berasal dari wilayah hulu sungai yang hanyut disepanjang sungai Martapura. (dya/mckominfobanjar)