Pasangan suami istri, Muhammad Beny (40) dan Sarmila (36), warga Jalan Kelayan B, Gang Baja, Kelurahan Kelayan Tengah, Kecamatan Banjarmasin Selatan, sama-sama saling mencurigai telah selingkuh dengan pria dan wanita lain. Puncaknya, pasutri ini cek-cok, hingga sang suami nekat menggebuki istrinya, bahkan menyekap sang istri di tempat kerja.
BANJARMASIN, koranbanjar.net – Peristiwa ini berawal dari kekesalan Sarmila terhadap suaminya, Muhammad Benny (MB). Sarmila mengendus adanya hubungan MB dengan mantan istri pertamanya, sehingga ia merasa dibohongi selama 1 tahun terakhir.
Sarmila (36), warga Jalan Kelayan B Gang Gembira RT 15 RW 03 Kelurahan Kelayan Tengah, Kecamatan Banjarmasin Selatan, Kota Banjarmasin. Sedangkan Muhammad Beny (40), warga Jalan Kelayan B Gang Baja, Kelurahan Kelayan Tengah Kecamatan Banjarmasin Selatan. Sarmila berstatus istri siri dari MB.
Menurut pengakuan Sarmila kepada koranbanjar.net, dia menyangka suaminya, MB sudah bercerai dengan istri pertama. Namun belakangan, dia mengetahui, MB masih mempunyai hubungan dengan istri pertamanya itu.
Satu ketika, Sarmila diajak suaminya, MB pergi kerja ke Banjarbaru untuk menemaninya bekerja sebagai buruh bangunan di Bukit Sirkuit, di Jl.Ir.PM.Noor, RT.13/RW.03, Kelurahan Sei Ulin, Kecamatan Banjarbaru Selatan, Kota Banjarbaru.
Sampai di sana MB menanyakan sesuatu kepada Sarmila, dan Sarmila memberikan jawaban yang dinilai MB terlalu sinis.
Sementara itu, setelah mengetahui MB masih memiliki hubungan dengan istri pertamanya, Sarmila sempat curhat kepada teman perempuan untuk meminta solusi. Kemudian temannya itu menyarankan agar minta saran kepada seorang teman lelaki mereka.
Meski demikian, Sarmila tidak pernah menghubungi nomor telepon laki laki yang dianjurkan tersebut.
Nah, diduga MB menaruh kecurigaan terhadap dirinya berselingkuh dengan teman laki-laki tersebut, lalu MB merampas handphone Sarmila dan memukul wajahnya, serta membawanya ke kamar rumah di tempat kerja. Kemudin MB memukulinya sampai-sampai Sarmila berteriak minta tolong, tapi tidak ada orang di sana, posisi Sarmila berada di dalam sebuah kamar. Peristiwa ini terjadi pada Sabtu, (24/4/2021) pukul 14.00 WITA.
Kemudian, Sarmila berhasil keluar dari kamar itu, kemudian melarikan diri pada pukul 17.00 WITA, dengan berjalan kaki mencari pertolongan hingga sampai di depan Sekolah Polisi Negara (SPN) Banjarbaru –kurang lebih 2 kilometer dari lokasi kejadian.
Di depan SPN, Sarmila mendapat bantuan anggota kepolisian yang melintas di depan SPN Banjarbaru dan menanyakan perihal kejadian. Sarmila dibawa ke Polres Banjarbaru untuk melaporkan kejadian yang sudah dialaminya, sampai akhirnya Sarmila divisum dan saat ini masih menunggu hasil visum penganiayaan.
Sarmila menerangakan, dia memiliki 3 anak, sedangkan MB mempunyai 4 anak, selama Sarmila berhubungan dengan MB pihak keluarga Sarmila tidak ada yang setuju jika Sarmila menikah dengan MB.(mj-33/sir)