Saat Dinihari, Jalan Desa di Balangan Ini Mendadak Terbelah
3 min baca
399
×
Saat Dinihari, Jalan Desa di Balangan Ini Mendadak Terbelah
Sebarkan artikel ini
BALANGAN, KORANBANJAR.NET – Dahsyat nian! Jalan desa yang menghubungkan Desa Tarangan dan Halubau Utara, Kecamatan Paringin Selatan Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan, Minggu (15/7/2018) sekitar pukul 04.00 wita dinihari, tiba-tiba terbelah, kemudian ambles hingga mencapai kedalaman antara 2 sampai dengan 4 meter.
Peristiwa mengejutkan tersebut, sontak membuat warga setempat geger dan berhamburan ke luar rumah pada dinihari yang gelap untuk memastikan peristiwa apa gerangan yang terjadi di desa mereka.
Advertisement
Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Desa Halubau
Seorang warga setempat, Aluh ketika dijumpai wartawan koranbanjar.net yang langsung turun ke lokasi menceritakan, saat dinihari yang gelap itu, dia masih tertidur pulas. Tiba-tiba, dia mendengar suara keras sepertinya jatuhnya sebuah benda yang sangat besar. Setelah mendengar suara itu, dia beserta sejumlah warga lainnya, bergegas ke luar rumah untuk mencari tahu asal suara.
Kemudian, saat berada di muka rumah, mereka sudah menyaksikan jalan di desa mereka terbelah dua, sebagian ruas jalan sudah ambles hingga mencapai antara 2 sampai 4 meter.
Dia menambahkan, anggota Tagana yang pernah datang ke lokasi, juga sempat kebingungan. Tak hanya jalan, bibir sungai yang tidak jauh dari pusat jalan ikut bergerak ambles ke bawah. Hal itu diperkirakan lantaran bagian dasar jalan itu mengalami abrasi, sehingga membentuk sebuah rongga besar dan menyebabkan jalan ambles.
Jalan ambles tersebut ini berada di Desa Tarangan RT 01 /01, tepatnya di samping perbatasan desa. “Amblesnya jalan berkisar antara 2 – 4 meter dengan panjang 80 meter dan lebar 3 meter, ujar Kepala Desa Tarangan, Jamhuri saat ditanya koranbanjar.net di lokasi, Senin (16/7) kemarin.
Jamhuri menjelaskan, penyebab amblesnya jalan itu karena struktur tanah yang labil dan bercampur dengan pasir. Hal itu ditambah dengan lokasi jalan yang berdekatan dengan sungai, kemudian air sungai menerpa dinding jalan, sehingga menimbulkan abrasi atau longsor.
“Air sungai menumbuk (menghantam) dinding jalan, apalagi posisi jalan berada di tikungan jalur arus sungai. Sedangkan jarak sungai ke badan jalan sekitar 15 meteran, sehingga air mengalir menghantam dinding jalan dengan keras,” jelasnya.
Sementara itu, warga lain, Julkifli mengungkapkan, awal tekejadian terbelahnya jalan itu berlangsung pada Jumat, namun yang mulai parah terjadi sejak Minggu dinihari. Salah satu penyebab yang membuat jalan ambles, karena adanya aktifitas pertambangan tradisional pasir. Penambang mengeruk pasir, sehingga dasar jalan berupa pasir, lambat laun menjadi longsor.
Hingga berita ini diturunkan, akses jalan dari Halubau Utara menuju desa Tarangan masih bisa di lalui kendaraan roda 2 maupun roda 4. Namun roda 4 yang bisa melewati maksimal mobil jenis minibus.
Akibat jalan yang ambles ini, 2 rumah dan 1 pos kamling terancam roboh. Dua rumah warga desa Halubau Utara itu berada di perbatasan antara 2 desa, yaitu desa Halubau Utara dan Tarangan. Satu rumah lainnya, sudah sejak lama ditinggalkan penghuninya untuk pindah ke tempat yang lebih aman, dan satu rumah masih dihuni warga memiliki keterbelakangan mental.
“Sebenarnya orang itu (warga yang keterbelakangan mental) sudah disuruh mengungsi, namun tidak mau dan tetap tinggal di rumah yang sudah hampir roboh,” ujar warga lain.(ami/sir)