LOKSADO, koranbanjar.net – Salah satu wisata andalah di Kecamatan Loksado Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) adalah objek wisata Air Panas Tanuhi yang sering kebanjiran pengunjung saat hari liburan, tidak banyak yang mengetahui dari mana sumber air panas tersebut?
Objek wisata air panas Tanuhi berada di Desa Hulu Banyu atau sekitar 30 kilometer dari Kota Kandangan Ibukota Kabupaten HSS.
Terdapat 4 kolam renang untuk dewasa maupun anak-anak dan penginapan kamar yang di desain sangat artistik, yang utama adalah dua kolam air panas bersuhu sekitar 48 derajat celcius dengan kedalaman se lutut orang dewasa dan satunya lagi se lutut anak-anak.
Menurut pengelola Objek wisata tersebut, Ibnu mengatakan sumber air dari dua kolam tersebut berasal dari kolam air panas yang berada di samping area objek wisata Tanuhi atau di sekitar kamar penginapan.
Kolam kecil sedalam 50 sentimeter tersebut tercium bau belerang, kadang mengeluarkan gelembung dan di dalamnya ada beberapa uang koin yang mungkin dilemparkan pengunjung untuk membuktikan air tersebut bisa melunturkan karat pada koin.
Ia menambahkan, sumber air yang mengandung belerang tersebut dialirkan ke kolam pemandian melalui pipa. Air panas akan dialirkan lagi ke sungai jika ingin menguras kolam pemandian utama tersebut. “Sehari sekali menguras airnya,” ujar pemuda asli Desa Hulu Banyu tersebut Sabtu (15/6/2019) siang.
Ia mengungkapkan, sumber air panas tersebut sudah ada sejak dahulu. Tapi dia tidak tahu sejak kapan. Tapi menurutnya sebelum dijadikan objek wisata, air panas sudah ramai dikunjungi.
“Awalnya hanya sumber mata air panas biasa yang keluar dari bumi dan belum dibangunkan kolam, namun sejak 2004 mulai dilakukan pembangunan dan 2006 mulai dibuka sebagai objek wisata,” ungkapnya.
Masih Ada Sumber Air Panas yang Lain
Selain di lokasi tersebut, Ibnu mengajak Koranbanjar.net melihat sumber mata air panas lain. Jaraknya sekitar dua ratus meter dari belakang Tahuni. Di sana juga mengeluarkan bau belerang, tetapi sumbernya berada di aliran air yang menuju ke sungai sehingga airnya tercampur dengan air biasa.
Air mengalir di atasnya bersuhu dingin setelah melewati mata air panas tersebut berubah hangat sampai beberapa meter ke bawahnya.
“Memang mengandung belerang, jika tiap hari cuci muka di sini mungkin kulit akan lebih bersih,” candanya.
Selama ini jarang terdengar ada sumber panas bumi di suatu tempat yang jauh dari gunung api dimana Pulau Kalimantan tidak terdapat gunung api aktif, nyatanya ada dan di desa Batu Bini Kecamatan Padang Batung dan di Kabupaten Hulu Sungai Tengah, juga ada. (yat/dra)