Puncak peringatan haul ke 217 Syech Muhammad Arsyad Al Banjari dilaksanakan di Masjid Tuhfaturroghibin, Desa Dalam Pagar Ulu, Kecamatan Martapura Timur, Kabupaten Banjar, Kamis (27/4/2023).
BANJAR, koranbanjar.net – Hadir dalam peringatan haul Syech Muhammad Arsyad Al Banjari, Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor, Bupati Banjar H Saidi Mansyur, Wakil Bupati Banjar Habib Idrus Al Habsyie, para tokoh ulama dan habaib, zuriyat serta ribuan jamaah yang memadati areal sekitar Masjid Tuhfaturroghibin.
Pelaksanaan haul diawali dengan lantunan Maulidurrasul dilanjutkan dengan pembacaan ayat ayat suci Alquran oleh Qori internasional asal Kalsel Muhammad Rizqon.
Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor atau yang akrab disapa paman Birin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kesuksesan pelaksanaan haul.
Menurutnya tokoh ulama yang dihauli ini merupakan ulama besar yang sangat berjasa mensyiarkan Islam dengan dakwah dan kandungan kitabnya di penjuru pulau Kalimantan dan sekitarnya.
“Ini adalah haul Akbar, haul seorang wali besar yang masyhur dengan kitabnya Sabilal Muhtadin, Tuhfaturroghibin, Kanzu Al Marifah, dan lain-lain. Bagi yang hadir akan mendapatkan keberkahan dunia dan akhirat,” ucap paman Birin.
Sementara itu dalam manaqib Datuk Kelampayan yang dibacakan salah satu zuriyat KH Majani, Syech Muhammad Arsyad Al Banjari dilahirkan di Lok Gabang Martapura, Kalsel pada 15 Shafar 1122 H/19 Maret 1710 Masehi.
Syech Muhammad Arsyad Al Banjari merupakan ulama besar yang sangat berpengaruh dalam perkembangan Islam di pulau Kalimantan.
Tokoh yang gigih dalam mempertahankan aliran ahlusunah Wal jamaah, bermazhab fiqih imam Syafi’i, serta merupakan Mufti Kesultanan Banjar dan penulis yang produktif.
“Dzurriyaat anak dan cucu beliau banyak sekali yang menjadi ulama besar, yang semuanya teguh menganut madzhab Syafi’i. Diantaranya Mufti H Jamaluddin, tuan guru Abdurrahman Sidiq Mufti kerajaan Indragiri Sapat, tuan guru Zainal Ilmi serta KH Muhammad Zaini bin Abdul Ghani yang melaluinya ajaran tarekat Sammaniah masyhur di penjuru pulau Kalimantan,” ungkap KH Majani.
Syech Muhammad Arsyad wafat hari Selasa 6 Syawal bertepatan 13 Oktober 1812 M. Dimakamkan di desa Kelampayan tidak jauh dari makam orang tuanya dan kurang lebih 7 Km dari tempatnya membangun pesantren.
Acara haul ditutup dengan pembacaan surat Yasin, tahlil dan doa oleh pimpinan Madrasah Darussalam dan Tahfiz Ilmu Al-Qur’an Martapura KH Wildan Salman. (Bay)