Wiranto awalnya bekerja di ranah abdi negara, bahkan hingga menjabat Panglima TNI pada tahun 1999. Setahun sebelumnya, yakni pada 1998, ia mulai memperluas kariernya di bidang politik.
JAKARTA, koranbanjar.net – Saat itu, ia dipercaya menjadi Menteri Pertahanan dan Keamananan (Menhan).
Ia kembali menjabat sebagai Menhan pada era reformasi. Setelahnya, Wiranto diketahui sempat mengirimkan surat pengunduran diri dari jabatan itu kepada Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Pada Pilpres 2004 juga sempat mencari peruntungan dengan mencalonkan diri sebagai calon presiden yang didampingi oleh Salahuddin Wahid. Namun, langkah pasangan ini harus terhenti di putaran pertama.
Tak hanya sampai di situ, ia kembali gagal saat mengikuti Pilpres pada tahun 2009. Namun, kala itu, ia mendaftarkan diri sebagai wakil Jusuf Kalla. Selang lima tahun, Wiranto bersama Hary Tanoesoedibjo sempat akan maju ke pemilihan presiden.
Sayangnya, rencana itu tidak bisa dilanjutkan karena perolehan suara Partai Hanura pada Pemilu 2014 terhitung sedikit. Lalu, di era Jokowi dan Ma’ruf Amin, Wiranto dipercaya menjadi Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) dengan masa jabatan sampai 2024.
Wiranto dilantik oleh Presiden Jokowi bersama delapan orang lainnya sebagai anggota Wantimpres pada Jumat (13/12/2019). Adapun momen pelantikan tersebut diselenggarakan di Istana Negara, Jakarta Pusat.
Kekinian, setelah lama berkarier bersama Partai Hanura, Wiranto pindah haluan ke PAN. Sebelumnya, Wakil Ketua Umum DPP PAN Viva Yoga Mauladi mengatakan bahwa partainya akan kedatangan kader baru, yakni mantan ketua umum partai politik. Rupanya sosok itu adalah Wiranto.
(Suara.com)