PT Indocement mendukung Uji Kompetensi Keahlian (UKK) beberapa sekolah mitra, di Tanah Bumbu, Rabu (7/4/2021).
KOTABARU, koranbanjar.net – UKK digelar dengan protokol kesehatan (prokes) menerapkan 5M. Jumlah peserta dibatasi 50 persen dari kapasitas ruangan.
UKK sebagai salah satu syarat kelulusan siswa, bertujuan untuk mengukur pencapaian kompetensi keahliannya. Ditempuh selama masa pembelajaran seperti kompentesi dalam soal teori kejuruan (STK), soal praktik kejuruan (SPK), lembar pedoman penilaian soal praktik (PPSP) dan instrumen verifikasi penyelenggara ujian praktik kejuruan (INVPUPK).
SHE CSR Department Head Indocement Plant Tarjun, Teguh Iman Basoeki mengatakan, kegiatan ini merupakan bagian dari program Sustainability Commitments 2030 Heidelberg.
“Membantu meningkatkan tingkat pendidikan yang selaras, dengan program pembangunan berkelanjutan yaitu aspek pendidikan berkualitas,” ujarnya, Rabu (7/4/2021).
Teguh menjelaskan, pihaknya telah mengirim tim penguji atau assessor. Bagian dari kegiatan vokasi Indocement, program pemerintah melalui Kemenperin.
“Indocement sebagai salah satu produsen semen terbesar di tanah air. Bagian industri yang turut berpartisipasi dan mendukung program vokasi pemerintah, seperti pendidikan vokasi industri dalam membangun link and match industri dengan SMK,” paparnya.
Sementara itu, Kepala SMK Negeri 1 Simpang Empat, Amran Ali menuturkan, UKK sebagai salah satu syarat kelulusan siswa SMK.
“Untuk itu diharapkan, siswa bisa kompeten lagi dibidangnya. Jadi, dunia usaha dan dunia industri (DUDI) memang benar dibutuhkan sebagai pemenuhan standar dunia usaha industri,” pungkasnya. (cah/ykw)