Proyek revitalisasi kawasan religi Sekumpul di Martapura bakal terus dilanjutkan sampai tahap ketiga. Kepastian itu dibenarkan oleh Anggota Komisi V DPR RI asal Kalsel, Syaifullah Tamliha, Senin (3/10/2022).
BANJAR, koranbanjar.net – Syaifullah Tamliha mengatakan sudah bertemu dengan Menteri Pekerjaan Umum dan memastikan penataan kawasan Sekumpul tetap akan dilanjutkan.
Disebutkannya, ada anggaran sekitar Rp120 miliar untuk menyelesaikan penataan kawasan di Kabupaten Banjar itu.
“Nanti akan dikerjakan pada tahun anggaran 2023,” katanya.
Untuk melanjutkan proyek itu, Syaifullah menuturkan, saat ini masih dilakukan pembebasan lahan di sekitar Sekumpul.
“Pembebasan masih ada masalah di sekitar pasar, dekat Kubah Guru Sekumpul. Tapi mungkin bisa segera diselesaikan Oktober ini,” tuturnya.
Ia menyampaikan, pada proyek tahap dua dan tiga nanti, akan dibangun drainase beserta trotoar dari jembatan irigasi sampai simpang tiga Sekumpul.
“Di sana kan sering terendam kalau hujan, nanti air akan dialirkan ke penampungan berupa embung,” ucapnya.
Air yang tertampung di embung nanti bisa dimanfaatkan petani di sekitar Bincau dan Indrasari. “Jadi dua fungsi, selain untuk penampungan air, juga bisa dimanfaatkan petani,” katanya.
Terkait proyek tahap satu yang menuai kritik, ia menjamin, kontraktornya berjanji akan mengganti semua material yang tidak sesuai.
“Perbaikan diselesaikan sebelum akhir tahun ini, dengan mengganti semua materialnya sesuai pagu yang tersedia sekitar Rp32 miliar,” sebutnya.
Sementara itu, untuk melanjutkan revitalisasi Sekumpul, Pemkab Banjar melalui Dinas PUPR dan Pertanahan Banjar telah menggelar ekspose laporan pendahuluan penyusunan detail engineering design (DED) Sekumpul lanjutan dan perencanaan teknis koridor Ahmad Yani, pekan lalu.
Bertempat di Aula Barakat Lantai II, kegiatan ini dipimpin Sekda Banjar HM Hilman.
Hilman mengatakan, pembangunan fisik penataan kawasan Sekumpul sudah dimulai dari tahun 2021. Pada tahap satu itu, dilakukan penataan dari titik nol persimpangan Masjid Pancasila sampai jembatan irigasi dan kawasan sekitarnya.
“Berdasarkan rencana awal, kita mengharapkan ini tetap dilanjutkan untuk segmen 2 dan 3,” harap Hilman.
Menurutnya, yang menjadi permasalahan utama penataan kawasan Sekumpul adalah bagaimana cara mengatasi genangan yang terjadi di sepanjang jalan tersebut.
Dijelaskan Hilman, jika wilayah lainnya masih tergenang maka akan menjadi sia-sia. Berdasarkan diskusi dengan pemerintah pusat, maka penataan bukan hanya terkait mengatasi genangan tetapi penataan secara keseluruhan.
“Terkait sistem drainase Sekumpul, sanitasi, air bersih dan sebagainya untuk mendukung kawasan religi yang layak,” pungkas Hilman. (Koranbanjar.net)
