Tak Berkategori  

Program Pemerintah Kota Untuk Pumpung Selalu Gagal, Pengembangan Objek Wisata Paling Memungkinkan

Program Pemerintah Kota Banjarbaru untuk meningkatkan kesejahteraan warga Desa Pumpung, Kelurahan Sungai Tiung, Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru, yang notabene suka mendulang intan secara tradisional, selama ini selalu gagal. Pengembangan kawasan pendulangan intan menjadi objek wisata paling memungkinkan untuk dilakukan Pemerintah Kota Banjarbaru.

CEMPAKA, koranbanjar.net – Beberapa program Pemerintah Kota Banjarbaru di era Walikota Banjarbaru dan Wakil Walikota Banjarbaru, H.Najdmi Adhani (alm) dan Darmawan Jaya Setiawan untuk meningkatkan kesejahteraan para pendulang intan di Desa Pumpung, Kelurahan Sungai Tiung, Kecamatan Cempaka, selalu mengalami kegagalan.

Seperti program melalui peternakan itik, sapi hingga perkebunan karet. Padahal, program itu disertai dengan permodalan usaha yang cukup, fasilitas usaha, yang tidak lain mengubah kebiasaan warga setempat yang semula mendulang intan secara tradisional menjadi petani yang berdaya, hingga memiliki pendapatan tetap.

EKS PENDULANGAN INTAN – Danau yang sebelumnya menjadi lokasi pendulangan intan di Desa Pumpung, Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru. (foto: koranbanjar.net)

“Dulu pemerintah kota pernah memberika permodalan usaha seperti itik dan sapi kepada masyarakat di sini, tetapi tidak lama usaha berjalan, semua habis (tidak bergulir). Itiknya habis, kandangnya pun sekarang tidak dipakai lagi, masih ada tuh kandang itiknya,” ungkap Tokoh Masyarakat Setempat, Jarkani kepada koranbanjar.net, Kamis, (11/3/2021) kemarin.

Usaha-usaha seperti itu, menurut Jarkani, memang agak sulit diterapkan untuk warga Desa Pumpung, karena mereka sudah terbiasa mendulang intan secara tradisional. Kalau pun Pemerintah Kota ingin memberdayakan SDA yang terdapat di Desa Pumpung, yang paling memungkinkan justru menjadikan lokasi pendulangan intan sebagai agro wisata umum.

“Dulu pernah ada program pemerintah pusat ingin menjadikan lokasi ini (Lokasi Pendulangan Intan Pumpung) untuk agro wisata, bahkan waktu itu sudah pada tahap akan adanya ganti rugi lahan. Entah kenapa, program itu tidak dijadi dilaksanakan. Saya rasa, pengembangan agro wisata cukup tepat di sini,” ujarnya.

Pemerintah Kota melalui dinas terkait, menurut Jarkani, bisa mengubah lokasi Pendulangan Intan Pumpung untuk agro wisata, danau-danau eks pendulangan intan dibenahi, dibangun fasilitas untuk pengunjung, kemudian sediakan permainan anak.

“Di danau-danau ini ‘kan bisa siapkan itik-itikan (perahu air berbentuk bebek), jadikan tempat wisata santai. Sehingga tumbuh perekonomian rakyat, ada yang jualan, ada yang memungut parkir, itu sangat memungkinkan,” tutup Jarkani.(sir)

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *