Keberhasilan jajaran Polsek Astambul menggagalkan peredaran sabu 2,5 kilogram, tidak terlepas dari andil laporan masyarakat. Namun, sabu dapat, masih ada pekerjaan yang belum terlelesaikan yakni hilangnya satu buah alat musik gamelan berupa gong senilai sekitar Rp15 juta milik sebuah SD di Desa Kaliukan.
BANJAR,koranbanjar.net – Hal ini diungkapkan Kapolsek Astambul Iptu Andi Tri Hidayat didampingi Kasi Humasnya Alfi Rahman, saat gelaran talkshow Polisi Menyapa di Radio Suara Banjar, Kamis (1/4/2021) siang.
Dikatakannya, hubungan dengan masyarakat selama ini berjalan baik dan sangat akrab, sehingga masyarakat tidak segan-segan untuk memberikan informasi kepada pihaknya.
“Terima kasih, kita bangga dengan pembakal dan warganya yang pro aktif, baik itu laporan tentang warga, permasalahan rumah tangga, pencurian dan lainnya. Laporan itu selalu kita tindak lanjuti di lapangan,” kata Andi.
Meskipun berhasil menggagalkan peredaran sabu terbesar sepanjang sejarah di Kabupaten Banjar. Jajaran Polsek Astambul masih punya pekerjaan rumah belum terselesaikan dan proses penyelidikan.
Hilangnya gong milik salah satu SD di Desa Kaliukan. Dikatakan, peristiwa raibnya gong ini terjadi pasca banjir besar melanda Kabupaten Banjar, termasuk Kecamatan Astambul pada Januari 2021 lalu.
“Sampai detik ini saya resah, gamelan yang segitu besarnya bisa dicuri, kami sedang penyelidikan untuk menangkap pelakunya,” kata dia.
Memang diakuinya susah-susah gampang menangani. Prediksi dia, barang sudah pasti pesanan orang untuk dibeli. Karena, tidak mungkin untuk besi tua. Ada oknum tertentu memanfaatkan situasi.
Jika ada melihat gong ini, mohon diinformasikan kepada kami. Gong besar berbahan kuningan diperkirakan harganya cukup mahal sekitar 15 hingga 20 juta rupiah,” kata Andi. (dya)