Pj Gubernur Kalsel, Safrizal melantik lima kepala daerah terpilih (Bupati dan Wakil Bupati/ Walikota dan Wakil Walikota) hasil Pilkada Serentak di Kalsel tahun 2020 lalu, di Mahligai Pancasila Banjarmasin, Jumat (26/2/2021).
BANJARMASIN, koranbanjar.net – Pj Gubernur Kalsel, Safrizal melantik lima pasangan kepala daerah di Mahligai Pancasila, mereka adalah Walikota dan Wakil Walikota Banjarbaru HM Aditya Mufti Ariffin-Wartono, Bupati dan Wakil Bupati Banjar, H. Saidi Mansyur-Habib Idrus Al Habsyi, Bupati dan Wakil Bupati Tanah Bumbu, H Zairullah Azhar-Muhammad Rusli.
Bertikutnya, Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Hulu Sungai Tengah Aulia Oktafiandi-Mansyah Saberi serta Bupati dan Wakil Bupati Balangan, Abdul Hadi-Supian.
Prosesi pelantikan kali ini berbeda dari periode sebelumnya, karena berlangsung di tengah pandemi Covid-19.
Pelantikan dilaksanakan secara offline di Gedung Mahligai Pancasila, namun peserta yang berhadir dibatasi, hanya kepala daerah yang dilantik, ditambah Forkopimda 25 orang dan istri. Pelantikan juga dilaksanakan secara virtual.
Pj Gubernur Kalsel, Safrizal ZA dalam sambutannya meminta kepala daerah yang dilantik segera mengambil langkah-langkah strategis dan prioritas, mulai penanganan Covid-19, dampak luasnya, dan percepatan pemenuhan tahapan vaksinasi. Hal ini sesuai dengan yang dijanjikan para kepala daerah saat berkampanye pada pilkada serentak lalu.
“Ingat, janji adalah utang. Karena itu, harus diwujudkan dengan kerja cepat setelah dilantik. Segera berkoordinasi dengan forkopimda setempat, karena keberlanjutan program-program penanganan Covid-19 dan penanganan dampaknya memerlukan kerja sama yang kuat dengan semua pihak, termasuk dengan media,” ungkapnya.
Perhatikan juga kelancaran proses vaksinasi, laksanakan secepatnya agar angka penambahan kasus bisa ditekan, sehingga kesembuhan meningkat, kata Safrizal.
Di satu sisi, menurut Safrizal ZA, kepala daerah harus benar-benar peka dan tanggap, terutama penanganan pascabanjir di Kalsel. Karena itu, harus segera melakukan rehabilitasi serta rekonstruksi dengan cepat dan tepat, sehingga benar-benar memberikan kenyamanan dan manfaat besar bagi masyarakat.
“Upaya-upaya pemulihan akibat bencana banjir perlu dipercepat dan penanganan pengungsi juga harus lebih baik. Perbaiki akurasi data kerusakan akibat banjir secara cermat, sehingga penanganan terhadap masyarakat yang terdampak benar-benar tepat sasaran,” pungkasnya.(yon/sir)