MARTAPURA – Hama tikus kerap menghantui para petani untuk memperoleh hasil tani yang memuaskan.
Tidak terkecuali bagi para petani di Desa Tambak Anyar Ilir, Kecamatan Martapura Timur. Oleh sebab itu, setiap tahun, para petani setempat selalu melakukan perburuan terhadap tikus. Seperti yang baru saja dilaksanakan, petani berhasil berburu tikus sebanyak 1.163.
Kalau dibandingkan dengan tahun lalu, perburuan tikus kali ini lebih sedikit dari tahun lalu yang mencapai 4.000 ekor.
Pembakal Tambak Anyar Ilir Bahruji kepada koranbanjar.net mengatakan, tingginya debit air menjadi kendala dalam berburu tikus tahun ini.
“Tahun ini tidak sebanyak tahun kemaren hasil tangkapannya, karena air yang saat ini kurang pasang dan keberadaan tikus berada di tengah lahan. Tidak seperti tahun yang lewat, karena air yang pasang membuat tikus berada di dataran tinggi dan mudah untuk ditangkap,” ujar Bahruji
Sementara dengan adanya kegiatan bagarit tikus ini, hasil panen padi warga Tambak Anyar Ilir jadi lebih meningkat.
“Dengan adanya penangkapan tikus ini maka hasil pertanian warga meningkat,” ungkap Bahruji
Sementara Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hultikoltura Muhammad Fachry mengatakan, saat ini musuh petani yaitu hama tikus, perkembang biakan tikus juga begitu cepat.
“Alhamdulillah semua desa di Kecamatan Martapura Timur sudah memulai lagi melakukan penangkapan tikus, semoga kecamatan-kecamatan lain juga melakukan hal serupa. Kalau hanya di satu kecamatan aja melakukan tetapi kecamatan lain, tidak maka tikus tetap banyak. Apalagi Kabupaten Banjar saat ini masih menjadi lumbung padi di Kalimantan Selatan, jadi potensi lahan yang produktif masih luas yaitu 72 ribu hektar,” ujar Fahry.(sai)