Musim panen tanaman padi di Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalsel sudah hampir tiba, salah satunya di Desa Banua Binjai, Kecamatan Barabai. Menjelang musim panen ini, petani di desa tersebut cukup gelisah. Pasalnya, burung kecil seperti Pipit sering menyerang padi.
BARABAI, koranbanjar.net – Petani di Jalan Pagat Sarigading Desa Banua Binjai mengeluhkan serangan burung Pipit yang sering memakan padi mereka.
Setiap hari petani terpaksa harus menunggu lahan pertanian mereka, untuk mengusir kawanan burung Pipit yang mereka anggap tak ubahnya seperti hama dan merugikan.
Selain dengan cara ditunggu, petani juga membuat semacam jebakan dari untuk menakut-nakuti kawanan burung Pipit.
Dipilihnya tali dari pelastik tersebut, jika dibentangkan dari ujung ke ujung akan menimbulkan suara.
Hal inilah yang dilakukan petani setempat, Hamsah. Setiap dia hari selalu menunggu tanaman padi supaya burung tidak memakan atau tidak terjun ke tanaman padi.
“Baru tahun ini dijaga, kalau tahun-tahun sebelumnya biasa saja,” ujar dia.
Selain menggunakan tali plastik, dia juga menggunakan kaleng bekas yang dimodifikasi supaya menimbulkan bunyi untuk mengusir kawanan burung Pipit.
Hamsah menuturkan kawanan burung sering muncul saat cuaca terik di siang hari, tapi tidak menutup kemungkinan juga bisa dipagi hari. Oleh sebab itu, setiap hari dia berada di sawah.
“Sambil duduk bisa saja mengusir kawanan burung itu asal tali plastik yang dibentang tersebut ujungnya berada di dekat kita, jadi digerakan supaya keluar bunyi,” tutup Hamsah.
Di musim panen padi tahun ini, pantauan koranbanjar.net, Selasa (15/3/2022) sore, tanaman padi cukup baik dibandingkan dengan tahun kemarin, tidak banyak yang terkena penyakit tanaman seperti wereng dan lainnya. Namun tahun ini serangan burung Pipit yang menjadi kendala petani di wilayah setempat.(mdr/sir)