Emi Lasari, Ketua Komisi III DPRD Banjarbaru menanggapi keluhan terkait Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Komunal yang dimiliki warga Komplek Nusantara Griya Perma RT 49 RW 05 Kelurahan Guntung Manggis Banjarbaru, Selasa (15/8/2023)
BANJARBARU,koranbanjar.net – Menurut Joko Ketua RT setempat, kedatangan Emi memberikan solusi terkait persoalan tersebut.
Selama ini, warganya mengeluhkan IPAL yang sudah tidak dikelola.
Pasalnya, saat musim hujan IPAL tersebut mengeluarkan bau tidak sedap dan mengganggu pemilik rumah di sekitarnya.
“Air juga bisa meluap dan bau yang ditimbulkan berdampak ke rumah sekitar IPAL,” ujarnya.
Untuk itu, masyarakat menginginkan untuk tidak menggunakan lagi IPAL agar tidak menimbulkan lagi dampaknya.
Tapi, sekitar 30 rumah masih menggunakan IPAL yang ada itu.
Jika itu pun ditutup, warga harus mengeluarkan ongkos yang lebih untuk membuat septik tank pribadi.
“Estimasinya sekitar 30 rumah, tapi itu belum hitungan akurat karena belum melakukan pendataan. Jadi kalau pun ditutup juga memberatkan kami, karena ongkos yang lumayan,” tuturnya.
Menanggapi itu, Emi Lasari mengatakan bahwa untuk saat ini dirinya baru bisa memberikan solusi jangka pendek dengan melakukan penyedotan IPAL itu mengunakan mobil tinja.
“Jadi ini salah satu aspirasi yang diserap dari warga komplek ini. Dapat diberikan yakni solusi jangka pendek untuk dapat menampung selama 3 tahun ke depan,” katanya.
Menurutnya, karena tidak terawat IPAL tersebut menjadi seperti terbengkalai.
Dirinya menginginkan IPAL itu dapat dikelola oleh Pemko, tetapi belum tercatat asetnya.
“Jadi diminta masyarakat berembuk kembali. Sementara itu kita berikan solusi jangka pendeknya, dan diminta untik inventarisir kembali,” ungkapnya.
Untuk solusi lainnya, disampaikan Emi, jika masih banyak yang menggunakan, maka dilakukan penyedotan menggunakan mobil tinja.
“Tarifnya menggunakan keringan sesuai Perda yang ada atau disebut tarif sosial,” ujarnya.
Kemudian, Emi juga menyerap aspirasi terkait armada pengakut sampah yang dimiliki warga sudah tidak bisa digunakan lagi.
“Unit baru akan kita usulkan dan secepatnya akan direalisasikan. Penting, ini dibahas oleh warga untuk operasional nanti,” katanya.
Lalu yang terakhir terkait Posyandu, warga baru saja membentuk dan masih minim peralatan bahkan legalitas.
“Terpenting, Posyandu akan diperhatikan karena memyangkut stunting di Banjarbaru yang angkanya lumayan tinggi,” pungkasnya. (maf/dya)