Nasib seorang perempuan terlantar di Keraton Kecamatan Martapura Kabupaten Banjar mendapatkan perhatian dari Dinas Sosial Kabupaten Banjar, yang menjenguk dan mengantarkan ia pulang di kediaman rumah iparnya di kawasan setempat, Senin (13/9/2021) siang.
BANJAR, Koranbanjar.net – Perempuan terlantar yang berusia paruh baya bernama Ihat itu diantar pulang ke rumah iparnya oleh Dinsos Kabupaten Banjar.
“Ibu Ihat juga dimandikan karena kurang lebih 7 bulan terlantar di luaran” kata Arsyad, ketua RT 06 kepada koranbanjar.net
Dimandikannya perempuan tersebut atas dasar persetujuan dari perempuan itu dan pihak keluarga.
Ternyata Ihat masih mengingat nama daripada suaminya, bahkan terlihat masih mengingat tentang dirinya, tak ada tanda-tanda lupa ingatan ataupun sebagainya.
“Lihat sendiri kan, ibu Ihat mau diajak pulang dan dimandikan oleh ibu-ibu dari Dinsos Kabupaten Banjar, tak ada tanda lupa ingatan atau bagaimanapun. Ingatan ibu Ihat masih bagus, ia mengingat nama suaminya adalah Muhammad Zaini,” ucap Arsyad.
Lebih lanjut Arsyad menerangkan kondisi suaminya pun tak berdaya hanya rebahan di atas kasur karena kondisi kesehatan.
Kondisi Ihat itu tak kenapa-kenapa, atau tak terganggu kejiwaannya. Jadi, pihak Dinsos hanya memandikan dan mengajaknya pulang.
“Tapi, tetap masih dipantau dalam 2 atau 3 hari ini. Sebelumnya mau dibawa ke panti jompo, tak jadi mengingat kejiwaan dan ingatan ibu Ihat baik-baik saja,” bebernya.
Kendati demikian, Arsyad selaku ketua RT setempat sedangkan Ihat merupakan warganya. Ia menginginkan pihak Dinsos Kabupaten Banjar mengerti dan memahami dengan membantu perekonomian pasangan suami istri tersebut.
Sebelumnya, sambung Arsyad, sudah disampaikan oleh Kasi Kesejahteraan Sosial Kelurahan Keraton, Firdaus Syaukani biar dibantu ekonominya. Sebab, kasihan juga dia dan suaminya tak berdaya, terlantar tak memiliki anak untuk merawatnya.
“Tolong dibantu kepada Dinas Sosial, karena mereka hidup oleh belas kasih orang saja,” paparnya.
Arsyad pun menceritakan adanya keresahan yang ia dapati dari masyarakat sekitar, takutnya terjadi apa-apa dengan wanita paruh baya itu.
Tidur di emperan ditambah lagi dinginnya malam menyelimuti tubuh kurus dan tak beralasKan apapun di badannya.
“Bayangkan tidur di luar malem-malem dingin, dia ga ganggu warga. Tapi kami yang khawatir kalo terjadi apa-apa, kadang juga dia minta makan sama paman bakso pa Sunarto dikasih aja makan ga usah bayar kasian juga,” ungkap Arsyad. (mj-40/dya)