Pedagang Pasar Bauntung Banjarbaru menilai, tarif retribusi sewa toko di Pasar Bauntung yang akan diterapkan awal tahun 2022 terlalu tinggi.
BANJARBARU,koranbanjar.net – Dari awal peresmian Pasar Bauntung Banjarbaru hingga akhir tahun 2021, memang belum ada dikenakan tarif retribusi.
Diungkapkan Ketua Paguyuban Kerukunan Pedagang Pasar Bauntung Banjarbaru Darmanto, tarif yang akan dikenakan di Januari 2022 sebesar Rp 405 Ribu.
“Naik 300 persen dari pasar yang dulu. Dilihat dari hasil pendapatan di pasar, masih sedikit. Jual beli tidak seperti di pasar dulu. Jadi, merasa berat dengan tarif yang ada ini,” ungkapnya.
Di pasar dulu, dikatakannya, tarif harus dibayarkan tiap bulannya hanya sekitar Rp105 ribu. Karena itu, pihaknya meminta keringanan atau pemotongan tarif retribusi nantinya sekitar 50 persen dari ditetapkan.
“Makanya kami ingin berdialog dengan Walikota. Kita sudah surati beberapa kali namun tidak ada jawaban sama sekali sampai saat ini. Kita meminta kebijakan soak retribusi sewa toko ini,” ungkapnya.
Sambungnya lagi, pembangunan pasar memang menggunakan anggaran yang tidak sedikit. Serta dipastikan harus meminjam untuk membangunnya.
“Kita lah dijadikan sapi peras, dengan tingginya harga sewa toko. Intinya kita meminta kebijakan dan berdialog dengan Walikota,” ujarnya. (maf/dya)
